Wanaloka.com – Korban meninggal dunia dalam bencana Sumatra, banjir bandang dan longsor, kini mencapai 1.022 orang. Berdasarkan Geoportal Data Bencana Indonesia pada Senin, 15 Desember 2025, korban meninggal dunia 1.022, korban hilang 206 orang, korban luka 7 ribu warrga.
Bencana Sumatra, melanda 52 kabupaten kota di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, operasi pencarian korban hilang oleh Tim SAR gabungan masih terus dilakukan. Saat ini, pencarian terhadap korban difokuskan di beberapa wilayah.
Untuk di wilayah Provinsi Aceh, pencarian terhadap korban hilang difokuskan di wilayah di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Bireuen.
Sementara di Provinsi Sumatra Utara, pencarian intensif dilakukan di lima sektor, meliputi Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kecamatan Sukabangun, Kecamatan Aloban Bair, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan di Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga.
Baca juga: Membaca Bencana Ekologis Sumatra
Sedangkan operasi pencarian di Provinsi Sumatra Barat fokus dilakukan di lima zonasi yakni Kecamatan Malalak dan Palembayan, Kabupaten Agam, aliran Sungai Batang Anai, Kota Padang, dan Padang Pariaman dan Tanah Datar.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, pencatatan korban hilang tidak mesti dari data yang ditemukan di lapangan tetapi juga data penambahan identifikasi dari korban yang sebelumnya tidak ditemukan, kemudian dikonfirmasi.
“Misalnya, korban tersebut bukan dari warga kabupaten A, pindah ke kabupaten B. Kondisi seperti ini masih ditemui di lapangan sehingga data yang dicatat sesuai identifikasi by name by address di kabupaten dan kota,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, pada Minggu, 14 Desember 2025.
Ia menegaskan, pemerintah kabupaten dan kota dengan basis kecamatan sudah melakukan identifikasi by name by address.
“Meskipun setiap hari masih terdapat penambahan jumlah korban meninggal dunia, di beberapa kabupaten-kota hasil verifikasi dari identifikasi korban by name by address ini mempengaruhi jumlah korban meninggal. Hal tersebut dipengaruhi beberapa situasi, seperti adanya banjir dan longsor di area pemakaman. Jenazah yang meninggal di area itu kemudian ditemukan oleh petugas SAR dan dihitung sebagai korban bencana,” ungkapnya.
Baca juga: Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
Kondisi para penyintas bencana Sumatra yang mengungsi, menurut Abdul, kini tercatat 624.670 jiwa.






Discussion about this post