Selasa, 24 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Bersepeda, Kampanye Melawan Pencemar dan Merebut Kembali Langit Biru Indonesia

Pada 2023 saja, Indonesia menghasilkan 10,8 juta ton sampah plastik. Tanpa intervensi serius, pada 2050 separuh sampah kita akan berupa plastik.

Minggu, 22 Juni 2025
A A
Tiga perempuan bersepeda dari Bali ke Jakarta untuk mengampanyekan penyelamatan lingkungan. Foto Dok. KLH/BPLH.

Tiga perempuan bersepeda dari Bali ke Jakarta untuk mengampanyekan penyelamatan lingkungan. Foto Dok. KLH/BPLH.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tiga perempuan dari komunitas Women Endurance Extra (WEE) tiba di acara pembukaan Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Minggu, 22 Juni 2025. Mereka mengayuh sepeda dari Bali ke Jakarta untuk mengampanyekan suara yang sama dengan tema acara itu: perang terhadap polusi plastik dan mendorong gaya hidup sehat serta ramah lingkungan.

Selama perjalanan lintas pulau ribuan kilometer itu, mereka berhenti di berbagai kota untuk melakukan edukasi masyarakat. Sekaligus menyampaikan misi, bahwa perempuan juga menjadi garda depan dalam upaya menyelamatkan lingkungan dan melawan pencemar.

“Kami bukan sekadar bersepeda. Kami membawa pesan penting ke seluruh penjuru tanah air. Hentikan polusi plastik, lawan pencemar, dan mari kita rebut kembali langit biru Indonesia,” tegas Trilara, pendiri WEE, disambut tepuk tangan peserta yang memadati area JICC.

Baca juga: Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau 

Kedatangan mereka disambut langsung Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq yang membuka pameran.

Gaya hidup sadar lingkungan

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Bali dan Nusa Tenggara melepas tiga pesepeda perempuan asal Bali ini untuk menempuh perjalanan lebih dari 1.100 kilometer dari Denpasar menuju Jakarta, 16 Juni 2025. Pelepasan itu bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang mengangkat tema global “Ending Plastic Pollution” atau “Hentikan Polusi Plastik” yang ditandai dengan peluncuran kampanye nasional bertajuk “Less Plastic, More Oxygen – One Ride at a Time.”

Perjalanan ketiga pesepeda ini bukan hanya uji fisik. Namun juga simbol kuat gaya hidup rendah emisi dan ajakan kolektif untuk meninggalkan kebiasaan yang mencemari lingkungan, seperti penggunaan plastik sekali pakai dan ketergantungan pada kendaraan bermotor.

Baca juga: KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri

“Bersepeda bukan hanya olahraga. Ini adalah pesan, perlawanan terhadap krisis lingkungan, dan ajakan hidup lebih sehat. Tiga nilai utama kami: ketahanan, kesederhanaan, dan keberlanjutan,” ujar Kepala Pusdal LH Bali dan Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi dalam seremoni pelepasan di Renon, Denpasar.

Selama tujuh hari perjalanan, sejak 16 hingga 22 Juni 2025, mereka akan mengayuh sepeda melintasi Pulau Jawa sambil menyuarakan pentingnya hidup ramah lingkungan. Mereka juga menggelar kampanye publik, edukasi terbuka, dan kolaborasi sosial di berbagai kota bersama pemerintah daerah dan komunitas lokal. Fokusnya adalah menyadarkan masyarakat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari kebiasaan kecil, seperti bersepeda.

Kegiatan ini juga menjadi media untuk menyampaikan risiko akumulatif polusi plastik terhadap ekosistem darat dan laut. Juga dampak pencemaran udara yang kini telah menjadi bagian dari tiga krisis planet (triple planetary crisis), yakni krisis iklim, krisis polusi, dan krisis keanekaragaman hayati.

Baca juga: Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat

Sebagai bagian dari komitmen regional dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan, kampanye ini terintegrasi dengan Gerakan Bali Bersih Sampah. Gerakan ini merupakan upaya nyata untuk mengatasi persoalan sampah, khususnya plastik sekali pakai, melalui pendekatan edukatif dan partisipatif yang melibatkan masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.

Semangat dari gerakan ini sejalan dengan pesan kampanye bersepeda, yakni mendorong gaya hidup yang lebih sadar lingkungan dan bebas dari sampah yang mencemari ruang hidup bersama.

Tiga perempuan yang mengayuh sepeda itu menjadi simbol keberanian dan kepemimpinan dalam kampanye ini. Mereka menegaskan bahwa aksi lingkungan adalah tanggung jawab bersama, tanpa batasan gender maupun usia. Simbol pakaian putih yang dikenakan oleh seluruh peserta pelepasan mencerminkan komitmen terhadap udara bersih dan kesederhanaan hidup.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Gerakan Bali Bersih SampahHari Lingkungan Hidup SeduniaHentikan Polusi PlastikMenteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiqplastik sekali pakai

Editor

Next Post
Ilustrasi musim kemarau. Foto Kapa65/pixabay.com.

Solstis Utara, Fenomena Penanda Awal Musim Kemarau di Indonesia

Discussion about this post

TERKINI

  • Komisi XII melakukan sidak ke industri-industri yang diduga merusak lingkungan di Belawan, Sumatra Utara, 20 Juni 2025. Foto Tasya/vel/DPR.Komisi XII DPR Sidak ke Belawan, Temukan Industri Buang Limbah ke Laut hingga Timbun Limbah di Rawa
    In Lingkungan
    Senin, 23 Juni 2025
  • Ilustrasi musim kemarau. Foto Kapa65/pixabay.com.Solstis Utara, Fenomena Penanda Awal Musim Kemarau di Indonesia
    In IPTEK
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Tiga perempuan bersepeda dari Bali ke Jakarta untuk mengampanyekan penyelamatan lingkungan. Foto Dok. KLH/BPLH.Bersepeda, Kampanye Melawan Pencemar dan Merebut Kembali Langit Biru Indonesia
    In Rehat
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media