“Mereka kami minta untuk tetap mengungsi sementara sampai beberapa waktu ke depan. Di samping memang karena rumah mereka rusak karena rob, kita juga tunggu informasi dari BMKG,” tegas Abman.
BNPB juga melaporkan adanya kerusakan dampak gempa Mag7,1 di Laut Maluku. Disebutkan Muhari, kerusakan terdapat di Kabupaten Pulau Moratai, yakni empat rumah rusak di Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, dan dua rumah rusak di Desa Sabatai Tua, Kecamatan Morotai Selatan.
“BPBD Kabupaten Pulau Morotai saat ini telah melaporkan bahwa sedikitnya ada 24 jiwa yang terdampak gempa tersebut. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa itu, situasi sudah kondusif dan kerugian material masih dalam pendataan lebih lanjut,” kata Muhari.
Laporan Pusdalops BNPB, sebut Muhari, gempa Mag7,1 di Laut Maluku juga dirasakan di Kabupaten Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kabupaten Kepulauan Sangihe di Provinsi Sulawesi Utara, juga melaporkan guncangan gempa dengan durasi 20 hingga 25 detik.
Baca Juga: Inilah Keunikan Wisata Konservasi Alam yang Jadi Jujugan Wisatawan
“Hingga saat ini, BMKG mencatat ada sebanyak 31 gempa bumi susulan dengan skala Mag3.8 sampai dengan Mag 5.3 yang berpusat tak jauh dari lokasi episentrum gempa utama,” ungkap Muhari.
Sebagai antisipasi adanya potensi dampak gempa susulan, Muhari menyatakan, BPBD setempat telah memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Selanjutnya BPBD juga mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum memutuskan untuk kembali ke dalam rumah masing-masing,” imbuh Muhari. [WLC01]
Discussion about this post