Sabtu, 23 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Inilah Keunikan Wisata Konservasi Alam yang Jadi Jujugan Wisatawan

Wisata alam berbasis konservasi kian banyak diminati wisatawan, baik domestik, terutama mancanegara. Jumlah kunjungan pun bertambah dua kali lipat dari 2021 menuju 2022.

Minggu, 15 Januari 2023
A A
Interaksi wisatawan mancanegara dengan gajah kawasan ekowisata Tangkahan yang berada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Foto Dok Wanaloka.com.

Interaksi wisatawan mancanegara dengan gajah kawasan ekowisata Tangkahan yang berada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Foto Dok Wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah kunjungan wisata alam ke kawasan konservasi pada 2022 tercatat sebanyak 5,29 juta orang. Jumlah tersebut terdiri atas 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara.

“Jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan data pada 2021. Saat itu, kunjungan wisatawan domestik 2,9 juta dan wisatawan mancanegara 12 ribu,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Abubakar di Jakarta, 13 Januari 2023.

Hasil kunjungan wisata alam tersebut telah menghasilkan nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan masuk obyek wisata alam sebesar Rp96,7 miliar pada 2022 dan Rp34,2 miliar pada 2021. Jumlah kunjungan diprediksi terus meningkat mendatang. Seiring pengembangan obyek wisata alam, serta penerapan teknologi informasi sebagai media pemasaran atau promosi, serta kemudahan pelayanan melalui system E-Ticketing.

Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah WHC 2023, Memanfaatkan Promosi Potensi PLTA

Sistem E-Ticketing merupakan upaya untuk menerapkan pembatasan pengunjung atau kuota pengunjung. Penetapannya berdasarkan hasil analisis daya dukung daya tampung kawasan konservasi untuk menjaga aspek konservasi alam.

Selain memberikan kontribusi berupa PNBP kepada negara, pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam juga memberikan multiplier effect kepada masyarakat. Dari sisi serapan tenaga kerja, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi telah memberikan lapangan kerja setidaknya untuk 4.000 orang. Mereka terdaftar sebagai tenaga kerja para pemegang perizinan berusaha di kawasan konservasi.

Kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga telah menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sebagai penyedia jasa makanan dan minuman, pemandu wisata, dan penyedia cinderamata. Hingga Desember 2022, masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Status Gunung Api Dieng Menjadi Waspada, Jauhi Kawah Timbang dan Kawah Sileri

Siti mencontohkan, pada kurun waktu 2021 dan 2022, di Taman Nasional Rinjani mengalami peningkatan pelaku wisata alam, yaitu tour operator dari 70 menjadi 109. Kemudian guide meningkat dari 794 menjadi 3.907, porter dari 1.841 menjadi 11.577.

Nilai kemanfaatan kegiatan wisata alam di kawasan konservasi turut memberikan dampak ekonomi, seperti wisata alam di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Jawa Barat. Berdasarkan hasil survei pada Oktober 2021, saat berlangsung PPKM level 4, nilai kemanfaatan TNGGP di sektor wisata memberi potensi pendapatan kotor (omset) sekitar 173 ribu per orang per hari. Sedangkan pendapatan bersih (laba bersih) sekitar Rp134.000 per orang per hari. Nilai ini dihitung terhadap semua jenis kegiatan wisata alam.

Contoh lain adalah kegiatan wisata alam di Taman Wisata Alam Gunung Tunak di Kabupaten Lombok, Nusata Tenggara Barat (NTB). Melalui kegiatan wisata alam di TWA Gunung Tunak, masyarakat Tunak Besopoq yang terlibat pada kegiatan wisata mendapatkan omset pada Juli 2022 sebesar Rp471 juta atau 11 kali lebih besar dari PNBP kegiatan wisata alam. Nilai ini dihitung terhadap jenis kegiatan penyediaan makanan dan minuman, pemandu wisata, dan penyedia cinderamata yang dilakukan oleh masyarakat Tunak Besopoq.

Baca Juga: Gempa Dangkal Kaur Bengkulu M5,4 Dirasakan Cukup Kuat

Karakteristik kawasan konservasi unik dan khas, meliputi lansekap dan ekosistem, keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial budaya, serta kearian lokal masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi. Karakteristik itu menjadi obyek dan daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung dan melakukan aktivitas wisata alam.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: ekowisatakawasan konservasiKLHKkonservasi gajahSiti Nurbaya BakarTaman Nasional Gunung Gede PangrangoTaman Nasional Gunung LeuserTaman Wisata Alam Gunung TunakTangkahanwisata konservasi alam

Editor

Next Post
Salah satu aktivitas di Laboratorium Sedimentologi. Foto esdm.go.id.

Hadapi Tantangan Masa Depan Sumber Migas, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Discussion about this post

TERKINI

  • Episenter gempa 6,6 magnitudo Laut Banda, Maluku, pada Jumat, 22 September 2023, pukul 21.59 WIB. Foto Google Earth berdasarkan koordinat pusat gempa BMKG.Gempa 6,6 Magnitudo Laut Banda Maluku, Ini Analisis BMKG
    In News
    Jumat, 22 September 2023
  • Presiden Jokowi didampingi Menteri Siti Nurbaya meninjau persemaian Mentawir pada Kamis, 21 September 2023. Foto ppid.menlhk.go.id.Dari Mentawir Menghijaukan Ibu Kota Nusantara dan Kalimantan
    In News
    Kamis, 21 September 2023
  • Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono. Foto sustainabledevelopment.ugm.ac.id.Budi Setiadi: Teknologi AI Berperan Mengelola dan Melestarikan Sumber Hayati
    In Sosok
    Rabu, 20 September 2023
  • Ilustrasi kapal penangkap ikan. Foto moritz320/pixabay.com.Walhi: Ekonomi Biru Dorong Perampasan Ruang Laut di Indonesia, Ini Catatannya
    In Lingkungan
    Rabu, 20 September 2023
  • Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru
    In News
    Rabu, 20 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media