Ada beberapa fakta menarik dari satwa ini. Julang emas dikenal dengan monogami, yaitu setia pada pasangannya. Ketika tidak dalam masa bertelur, pasangan julang emas akan bersama dalam kelompok kecil. Sedangkan saat betina bertelur sampai telur menetas, sang jantan akan setia mensuplai makanan kepada pasangannya.
“Kehadiran Julang Emas ternyata menjadi indikator hutan yang sehat dan terjaga,” kata Cristian.
Hutan juga membutuhkan spesies ini untuk dapat lestari. Dengan daya jelajahnya yang luas, ia dapat membantu penyebaran berbagai benih tumbuhan. Regenerasi vegetasi hutan dapat terjadi secara alami melalui benih tumbuhan sisa makanan atau yang terkandung pada fesesnya.
Baca juga: Potensi Lumut Kerak untuk Bumbu Masakan hingga Antbiotik
Kini Julang Emas memiliki status konservasi Vulnarable alias rentan punah. Hilangnya kawasan hutan menjadi ancaman hilangnya habitat Julang Emas. Ia juga terancam dari perburuan liar karena bentuk paruhnya yang unik.
Kawasan TWA/CA Sibolangit menjadi habitat Julang Emas, karena kawasan ini mencukupi kebutuhan pakan satwa pemakan buah-buahan ini. Apabila kawasan rusak tentunya akan berdampak pada Julang Emas yang tidak mendapatkan lagi sumber pakannya.
Oleh karena itu, perlu upaya-upaya menjaga kelestarian kawasan beserta keanekaragaman hayati agar tetap terjaga dan lestari. [WLC02]
Sumber: KSDAE Kementerian Kehutanan
Discussion about this post