Sabtu, 28 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Burhanuddin Masy’ud: Konservasi Eksitu Bisa Ubah Satwa Dilindungi Jadi Tak Dilindungi

Spesies dengan laju pertumbuhan populasi rendah dan habitat rusak dapat dilakukan konservasi eksitu dan penangkaran di luar habitatnya.

Selasa, 26 September 2023
A A
Guru Besar Ilmu Ekologi Manajemen Satwa Liar IPB UNiversity, Prof. Burhanuddin Masy’ud. Foto ipb.ac.id.

Guru Besar Ilmu Ekologi Manajemen Satwa Liar IPB UNiversity, Prof. Burhanuddin Masy’ud. Foto ipb.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Di lain sisi, pengembangan konservasi eksitu dan penangkaran satwa liar sebagai bagian dari strategi konservasi biodiversitas harus memperhatikan prinsip filosofi dan etika konservasi yang telah menjadi komitmen komunitas global. Hal penting lainnya adalah prinsip etika dan kesejahteraan satwa (animal welfare and ethics) atau lazim disebut dengan lima hak kebebasan satwa.

Baca Juga: Diskusi UGM, Ini Alasan Pemerintah Ngotot Bangun PSN Rempang

“Keberhasilan pengembangbiakan satwa di eksitu dan penangkaran telah terbukti berkontribusi positif terhadap perubahan status perlindungan lima jenis burung berkicau menjadi jenis tidak dilindungi,” kata Guru Besar Ilmu Ekologi Manajemen Satwa Liar itu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 106 Tahun 2016, lima burung tersebut meliputi cucak rawa, kucica hutan atau murai batu, jalak suren, anis-bentet kecil, dan anis-bentet sangihe.

Keberadaan sejumlah lembaga konservasi dan unit-unit penangkaran satwa liar, khususnya di Indonesia juga memberikan kontribusi berarti dari segi ekologis, sosial ekonomi dan budaya. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: aktivitas reproduksi satwa liarFakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB Universitykonservasi eksituProf. Burhanuddin Masy’udumbuhan afrodisiak

Editor

Next Post
Ilustrasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Foto esdm.go.id.

Pemerintah Permudah Izin Lingkungan Pendirian SPKLU

Discussion about this post

TERKINI

  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
  • Patroli tim Manggala Agni pasca kebakaran hutan di TNTN, Mei 2025. Foto TNTN.Walhi Riau Ingatkan Penertiban Taman Nasional Tesso Nilo Jangan Represif dan Militeristik
    In Lingkungan
    Kamis, 26 Juni 2025
  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.Seruan Tokoh Lintas Agama, Tolak PSN yang Merusak Lingkungan dan Menggusur Rakyat
    In Lingkungan
    Rabu, 25 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media