“BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak dari potensi cuaca ekstrem ini yaitu adanya potensi bencana hidrometeorologis,” imbuh Guswanto.
Antisipasi Cuaca Ekstrem Nataru
Di sisi lain, SJP juga mengapresiasi pemerintah yang telah melakukan berbagai antisipasi terhadap cuaca ekstrem terkait mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang telah disampaikan pada saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR pada 13 Desember 2022 lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian PUPR menyampaikan pihaknya telah menyelesaikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sebagai bendungan kering yang berfungsi untuk pengendali banjir.
Baca Juga: Sumber Gempa Dangkal di Selatan Kota Kebumen Jawa Tengah
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga melaksanakan Siaga SAR Khusus Nataru 2023 dengan menempatkan personel dan alat utama di lokasi-lokasi strategis yang rawan kecelakaan atau bencana di pelabuhan, ruas jalan tol, bandara, terminal bus, dan tempat wisata.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga berencana akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi potensi banjir akibat hujan ekstrem.
Baca Juga: Geopark Jadi Wisata Geologis yang Unggul, Unik, dan Berkelanjutan
“Dengan berbagai persiapan Pemerintah untuk mengantisipasi hujan ekstrem saat Nataru yang sudah baik itu, kami juga minta diseminasi informasi terkait cuaca oleh pemerintah lebih baik lagi,” terang anggota DPR dari Fraksi PKS itu.
Harapannya, masyarakat tidak menjadi resah sehingga terganggu aktivitas perekonomiannya. Para pemudik Nataru juga tidak perlu kebingungan membuat rencana perjalanan. [WLC02]
Discussion about this post