Baca Juga: Alat Pengukur Warna Roasting Kopi Permudah Menikmati Kopi Sesuai Selera
Dengan pembangkit berbasis EBT, Dadan meyakini pada tahun 2060 akan menjadi pembangkit listrik utama dan mampu memenuhi proyeksi kebutuhan listrik nasional 600-700 giga watt (GW), menggantikan pembangkit listrik berbasis fosil.
“Potensi EBT kita bisa 4-5 kali lipat lebih banyak dari kebutuhan listrik, karena Indonesia punya berbagai jenis sumber EBT. Jenisnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tidak banyak negara yang punya seperti ini,” jelas Dadan.
Baca Juga: Indonesia Bantah Asap Karhutla Menyeberang ke Malaysia
Ia menekankan strategi pemanfaatan peningkatan EBT adalah upaya jangka panjang. Tidak dapat dilihat dari segi banyaknya pembangkit EBT yang dibangun, melainkan harus menggerakkan roda perekonomian dan sisi industri. Serta mendorong dari sisi sumber daya manusia agar mampu mengelola pembangkit-pembangkit yang ada.
“Kami tidak ingin teknologi pembangkit EBT ini kami impor. Kami ingin ini menjadi sesuatu yang terintegrasi di dalam negeri. Upaya ini jangan diharapkan bisa terlihat dalam 1-2 tahun ke depan. Kami punya waktu untuk menyusun dengan sangat baik karena prinsip inklusif ini harus memberikan manfaat kepada semua pihak,” klaim Dadan. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post