Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dokumen Second NDC Disusun, Menhut Minta Lebih Realistis dan Teknokratis

Senin, 16 Juni 2025
A A
Ilustrasi emisi karbon akibat deforestasi. Foto bones64/pixabay.com

Ilustrasi emisi karbon akibat deforestasi. Foto bones64/pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menekankan dokumen Second Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia yang sedang disusun Kementerian Lingkungan Hidup agar lebih realistic, teknokratis, disusun secara inklusif, dan berbasis data yang dapat dieksekusi. Sehingga nantinya bisa dikerjakan sesuai komitmen Indonesia kepada dunia.

“Tentu kami akan menjaga nama baik di depan dunia internasional. Bahwa kami men-submit suatu dokumen yang bisa dikerjakan dan dieksekusi. Kalau kami membuat satu target yang ambisius dan kami tidak mampu melakukannya, justru akan membuat wajah diplomasi yang sekarang kami kejar menjadi tidak baik,” kata Raja Juli pada acara Pembahasan Penyusunan Second NDC bersama para anggota Friends of NDC di Jakarta, Senin, 16 Juni 2025.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia sebagai bagian dari komunitas internasional memiliki tanggung jawab moral dan diplomatik dalam menghadapi krisis iklim global. Namun keindahan wajah diplomasi Indonesia harus ditopang realitas di lapangan.

Baca juga: Maryati Surya, Tupai dan Bajing Itu Tak Sama

Dalam konteks sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FOLU), ia menilai target net sink sebesar -93,7 juta ton CO₂ ekuivalen (skenario rendah) hingga -119,9 juta ton CO₂ ekuivalen (skenario tinggi) pada 2030 adalah ambisius. Jadi harus dipertimbangkan secara realistis dengan memperhatikan berbagai dinamika pembangunan nasional, seperti ketahanan pangan dan pengembangan bioenergy.

“Kami punya domestik interest, economic interest, political interest. Tentu komitmen tersebut tetap harus kami jaga dengan membuat satu penghitungan data yang juga lebih realistis,” kata dia.

Raja Juli mendorong seluruh sektor untuk menyelesaikan pekerjaan rumah masing-masing dan memberikan kontribusi data yang solid untuk mendukung target nasional. Ia mengusulkan pendekatan yang transparan, inklusif dan partisipatif dalam penyusunan NDC agar dokumen yang dihasilkan benar-benar merepresentasikan kondisi dan kapasitas nasional.

Baca juga: Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Beroperasi 24 Jam Merespons Bencana

“Wajah internasional kami harus cantik sedemikian rupa, tetapi juga kecantikan yang ditampilkan itu juga merepresentasikan apa yang sebenarnya terjadi. Tidak hanya polesan ‘kosmetik’, saya kira, tapi suatu yang memang bisa kami kerjakan” ujar dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: dokumen Second NDCEmisi gas rumah kacaFOLU Net Sink 2030Nationally Determined Contribution

Editor

Next Post
Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.

Teknik Alternate Wetting and Drying Hasilkan Padi Berkualitas dan Rendah Karbon

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media