Salah satu upaya untuk mencapainya dengan meningkatkan performa processing layanan informasi gempabumi dan tsunami dengan HPC (High Performace Computer) untuk melompatkan kecepatan processing dan peringatan dini tsunami. Sistem processing yang akan dikembangkan dirancang dan dibangun secara mandiri atau karya anak bangsa untuk mewujudjan InaTEWS Merah Putih.
Penguatan SDM
Sementara penguatan sumber daya manusia untuk mewujukan zero vitim adalah membangun sistem peringatan dini multibencana yang cepat, tepat, dan akurat.
“Prediksinya harus cepat, tepat, dan akurat. Dengan begitu, kita bisa menekan jumlah kerugian materil dan nyawa akibat bencana,” ungkap Dwikorita.
BMKG juga terus berbenah dan mendorong untuk menjadi center of excellence menyusul keharusan organisasi untuk mengubah paradigma pengelolaan ASN BMKG, dari SDM menjadi human capital. Sekaligus untuk menjawab tantangan global sehingga mampu membawa BMKG menjadi organisasi berkelas dunia.
“Kami (BMKG-red) juga terus melakukan inovasi dan aktif berkolaborasi dengan lembaga lain untuk memperkuat sistem peringatan dini di Indonesia,” imbuhnya.
Dwikorita memaparkan, lebih dari 70 persen pegawai BMKG merupakan angkatan muda, generasi milenial. Dalam periode tiga tahun ini, bonus demografi tersebut harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dikembangkan potensi dan kapasitasnya secara optimal, agar tidak kehilangan golden moment, tertinggal dalam kemajuan dunia. Salah satu strateginya adalah melalui pendidikan dan pelatihan.
Baca Juga: Sempat Terisolir, Desa Terdampak Banjir di Mamuju Tengah Dapat Diakses Kembali
Dari sisi pendidikan, BMKG menargetkan akan tersedia 500 doktor berkualitas pada tahun 2030. Selepas studi, para doktor baru ini akan mengikuti program untuk memastikan kompetensi diterapkan guna pengembangan kinerja berbagai unit di BMKG.
Sementara dari sisi pelatihan, hal ini dilakukan untuk melengkapi dan menuntaskan pengembangan kompetensi.
“Saya optimistis, melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat dan terukur, maka ASN-ASN BMKG mampu melompatkan BMKG dalam mencapai visi dan misinya menjadi global player, organisasi berkelas dunia,” ujarnya.
Dwikorita menambahkan, konsep corporate university (corpu) dan segala proses perubahan yang dibawanya menjadi wadah untuk mengembangkan kompetensi SDM ASN BMKG. Dwikorita mengatakan corpu dibentuk dengan berlandaskan visi dari Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan implementasi visi pembangunan nasional dan SDM unggul. Menurut dia, BMKG Corpu telah mewujudkan reformasi birokrasi bidang manajemen SDM, khususnya dalam hal pengembangan kompetensi melalui sistem pembelajaran terintegrasi yang melibatkan setiap unsur dalam unit kerja. [WLC02]
Sumber: bmkg.go.id.
Discussion about this post