Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dwikorita: Sistem Peringatan Dini Berhasil Jika Masyarakat Respon Cepat Tepat

Sistem peringatan dini bencana tak sekadar sirine. Sistem kerjanya harus bisa membuat masyarakat paham sehingga bisa merespon cepat bencana yang akan terjadi.

Jumat, 22 September 2023
A A
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto bmkg.go.id.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto bmkg.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang juga sebagai Permanent Representatif Indonesia untuk Organisasi Meteorologi Dunia, Dwikorita Karnawati menyebut sistem peringatan dini harus ditanamkan dengan cara dan pengetahuan yang mudah dimengerti, juga relevan atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Keberhasilan sistem peringatan dini bencana dapat terwujud, jika kesenjangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam bertindak merespons cepat dan tepat terhadap peringatan tersebut semakin kecil,” kata Dwikorita dalam diskusi panel bertema “Early Warning, Early Action” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika Serikat.

Sejumlah tokoh dunia menjadi pembicara diskusi tersebut, yaitu Sekretaris Jenderal World Meteorological Organization (WMO), Prof. Petteri Taalas; Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR), Mami Mizutori, dan Chief Sustainability Officer Google, Kate Brandt. Diskusi tersebut merupakan bagian dari Agenda Pertemuan Puncak Iklim – (Climate Summit) yang diselenggarakan secara pararel dengan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (UN General Assembly).

Baca Juga: Gempa 6,6 Magnitudo Laut Banda Maluku, Ini Analisis BMKG

“Sistem peringatan dini bukan sebatas penyebaran informasi atau sirine dengan suara yang keras,” kata Dwikorita.

Melainkan sebuah sistem peringatan dini yang efektif dan handal yang harus didukung pemahaman masyarakat akan risiko bencana yang dihadapi serta cara penyelamatan diri secara mandiri, cepat dan tepat. Juga dilengkapi sistem deteksi dini berdasarkan monitoring secara sistematis, berkelanjutan dan prediksi akurat terhadap perkembangan fenomena bahaya oleh lembaga yang berwenang. Serta diperkuat sistem komunikasi dan diseminasi informasi peringatan yang juga dituntut secara cepat, tepat dan akurat, dan upaya berkelanjutan untuk menguatkan kapasitas masyarakat dalam merespon peringatan tersebut secara cepat dan tepat.

“Pekerjaan rumah terbesar Indonesia dan banyak negara adalah memastikan masyarakat dan seluruh pihak paham dan mengerti bahaya apa yang mengancam mereka. Selanjutnya mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk penyelamatan diri, apabila sewaktu-waktu terjadi bencana,” imbuh dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Climate SummitKepala BMKG Dwikorita KarnawatiSidang Umum PBBsistem peringatan dini bencana

Editor

Next Post
Menteri LHK Siti Nurbaya mengunjungi kawasan Gunung Bromo pascaterbakar. Foto Dok. PPID KLHK.

KLHK Libatkan 3 Kampus Kembalikan Ekosistem Bromo yang Terbakar

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media