Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dwikorita: Yang Ditakutkan Penduduk Bumi adalah Perubahan Iklim dan Dampaknya

Perubahan iklim bukanlah hantu, tapi nyata di sekitar kita. Bahaya perubahan iklim dan dampaknya sudah diingatkan jauh hari. Masihkah kita mengelak?

Jumat, 18 Agustus 2023
A A
Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati. Foto BMKG.

Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati. Foto BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Berdasarkan hasil pertemuan pimpinan negara maupun organisasi-organisasi dunia, bahwa yang ditakutkan penduduk bumi saat ini bukanlah pandemi atau pun peperangan. Namun yang menakutkan bagi penduduk bumi adalah perubahan iklim dan dampaknya.

“Seluruh dunia tidak bisa mengelak dampak yang ditimbulkan perubahan iklim,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Dwikorita Karnawati dalam kuliah umum mahasiswa Program Sarjana Fakultas Teknik UGM di Grha Sabha Pramana UGM, 14 Agustus 2023

Berdasarkan komposit data seluruh dunia yang dikumpulkan Organisasi Meteorologi Dunia, bahwa data sebelum Revolusi Industri (1850-1900) dibandingkan data hingga tahun 1980 menunjukkan kenaikan temperatur udara permukaan dari tahun 1900 hingga 1950 masih sangat landai. Namun mulai tahun 1980, kenaikan suhu mengalami lonjakan. Sampai tahun 2022, kenaikan suhu global mencapai 1,2 derajat Celcius dan menunjukkan tren kenaikan suhu terus meningkat.

Baca Juga: Walhi Nilai Pidato Jokowi Kontradiktif dengan Kenyataan, Ini Catatannya

“Tahun 2015-2022 adalah tahun terpanas kelima sepanjang sejarah pasca Revolusi Industri,” jelas Dwikorita.

Sementara pada tahun 2100 atau akhir abad 21, BMKG memprediksi dengan menganalisis secara matematis, suhu udara permukaan dapat meloncat. Saat ini, suhu permukaan udara meloncat dari 1,1 derajat celcius menjadi 3,5 derajat celcius dibandingkan masa sebelum Revolusi Industri.

Ini akan terjadi di seluruh pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, Papua, dan Sulawesi apabila tidak ada mitigasi laju kenaikan temperatur. Dwikorita menegaskan perlu langkah mitigasi, yaitu upaya menekan laju kenaikan temperatur.

Baca Juga: DPR Minta Solusi Polusi Udara Tidak untuk Jakarta Saja

“Caranya bermacam-macam. Di sinilah peran Fakultas Teknik sangat ditunggu untuk menekan laju kenaikan temperatur,” tegas Dwikorita.

Di seluruh dunia ada 33 stasiun pengawas atmosfer global, salah satunya ada di BMKG, yaitu di tengah hutan di Bukit Kototabang, Sumatera Barat. BMKG memonitor gas rumah kaca di lokasi yang belum tercemar tersebut. Data BMKG menunjukkan ada lonjakan konsentrasi gas rumah kaca mulai 1996-2023 yang kenaikannya sudah hampir mencapai 40 ppm.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bencana alam basahbencana alam keringkenaikan temperaturKepala BMKG Dwikorita Karnawatikerawanan panganmitigasi bencanaperubahan iklimRevolusi Industri

Editor

Next Post
Menteri LHK Siti Nurbaya dan jajarannya membahas penanganan dan pengendalian polusi udara di Jabodetabek. Foto ppid.menlhk.go.id.

Ini Tujuh Langkah Penanganan Polusi Udara di Jabodetabek

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media