Rabu, 6 Agustus 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dwikorita: Yang Ditakutkan Penduduk Bumi adalah Perubahan Iklim dan Dampaknya

Perubahan iklim bukanlah hantu, tapi nyata di sekitar kita. Bahaya perubahan iklim dan dampaknya sudah diingatkan jauh hari. Masihkah kita mengelak?

Jumat, 18 Agustus 2023
A A
Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati. Foto BMKG.

Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati. Foto BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Berdasarkan hasil pertemuan pimpinan negara maupun organisasi-organisasi dunia, bahwa yang ditakutkan penduduk bumi saat ini bukanlah pandemi atau pun peperangan. Namun yang menakutkan bagi penduduk bumi adalah perubahan iklim dan dampaknya.

“Seluruh dunia tidak bisa mengelak dampak yang ditimbulkan perubahan iklim,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Dwikorita Karnawati dalam kuliah umum mahasiswa Program Sarjana Fakultas Teknik UGM di Grha Sabha Pramana UGM, 14 Agustus 2023

Berdasarkan komposit data seluruh dunia yang dikumpulkan Organisasi Meteorologi Dunia, bahwa data sebelum Revolusi Industri (1850-1900) dibandingkan data hingga tahun 1980 menunjukkan kenaikan temperatur udara permukaan dari tahun 1900 hingga 1950 masih sangat landai. Namun mulai tahun 1980, kenaikan suhu mengalami lonjakan. Sampai tahun 2022, kenaikan suhu global mencapai 1,2 derajat Celcius dan menunjukkan tren kenaikan suhu terus meningkat.

Baca Juga: Walhi Nilai Pidato Jokowi Kontradiktif dengan Kenyataan, Ini Catatannya

“Tahun 2015-2022 adalah tahun terpanas kelima sepanjang sejarah pasca Revolusi Industri,” jelas Dwikorita.

Sementara pada tahun 2100 atau akhir abad 21, BMKG memprediksi dengan menganalisis secara matematis, suhu udara permukaan dapat meloncat. Saat ini, suhu permukaan udara meloncat dari 1,1 derajat celcius menjadi 3,5 derajat celcius dibandingkan masa sebelum Revolusi Industri.

Ini akan terjadi di seluruh pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, Papua, dan Sulawesi apabila tidak ada mitigasi laju kenaikan temperatur. Dwikorita menegaskan perlu langkah mitigasi, yaitu upaya menekan laju kenaikan temperatur.

Baca Juga: DPR Minta Solusi Polusi Udara Tidak untuk Jakarta Saja

“Caranya bermacam-macam. Di sinilah peran Fakultas Teknik sangat ditunggu untuk menekan laju kenaikan temperatur,” tegas Dwikorita.

Di seluruh dunia ada 33 stasiun pengawas atmosfer global, salah satunya ada di BMKG, yaitu di tengah hutan di Bukit Kototabang, Sumatera Barat. BMKG memonitor gas rumah kaca di lokasi yang belum tercemar tersebut. Data BMKG menunjukkan ada lonjakan konsentrasi gas rumah kaca mulai 1996-2023 yang kenaikannya sudah hampir mencapai 40 ppm.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bencana alam basahbencana alam keringkenaikan temperaturKepala BMKG Dwikorita Karnawatikerawanan panganmitigasi bencanaperubahan iklimRevolusi Industri

Editor

Next Post
Menteri LHK Siti Nurbaya dan jajarannya membahas penanganan dan pengendalian polusi udara di Jabodetabek. Foto ppid.menlhk.go.id.

Ini Tujuh Langkah Penanganan Polusi Udara di Jabodetabek

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi penyu. Foto ambquinn/pixabay.com.Menguak Asal Usul Penyu Indonesia Lewat Sidik Jari Genetik yang Berbeda
    In Rehat
    Sabtu, 2 Agustus 2025
  • Ilustrasi kemenyan untuk bahan pembuatan parfum. Foto xbqs42/pixabay.com.Potensial Jadi Parfum Tropis Premium, Hilirisasi Kemenyan Harus Pertimbangkan Kelestarian Hutan
    In Rehat
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Desakan pencabutan izin terhadap korporasi pembakar hutan. Foto Dok. Walhi.Catatan Walhi, Karhutla Berulang Bukti Negara Melindungi Korporasi Pembakar Hutan
    In Lingkungan
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Kebun Raya Mangrove di Surabaya, Jawa Timur. Foto Dok. BRIN.Peran Kebun Raya Mangrove Surabaya dari Konservasi hingga Ketahanan Pangan
    In News
    Kamis, 31 Juli 2025
  • Memeluk pohon, salah satu bentuk terapi forest bathing. Foto aszak/pixabay.com.Forest Bathing, Terapi Redakan Stres Ringan hingga Sedang
    In Rehat
    Kamis, 31 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media