Baca Juga: Maikel Primus, Lestarikan Lingkungan Hidup di Papua yang Berkelanjutan
“Perbatasan negara yang jelas dan pasti akan memudahkan negara Indonesia mengoptimalkan sumber daya alam laut melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, mendukung keamanan dan keselamatan terselenggaranya semua aktivitas di laut serta pencegahan pelanggaran dan penegakkan hukum. Ini akan memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan Indonesia berkelanjutan demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” papar Eka dalam Orasi Ilmiah Guru Besar berjudul “Penetapan Batas Wilayah Perairan Internasional untuk Pembangunan Indonesia Berkelanjutan” yang digelar Forum Guru Besar (FGB) ITB di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha pada 18 Mei 2024.
Eka memberikan saran terkait faktor pendukung terwujudnya pembangunan Indonesia berkelanjutan. Meliputi Integrasi batas laut negara dan daerah; Batas laut kadaster; Pengaruh perubahan iklim terhadap batas laut; Penggunaan algoritma Convex Hull dan Concave Hull; Penggunaan LAT sebagai datum vertikal batas laut; Batas laut dalam pengelolaan ruang laut dan perlindungan laut; Batas laut dalam konteks pertahanan dan keamanan negara.
Baca Juga: Gempa Dangkal Guncang Jayapura, Lindu Dalam Goyang Kepulauan Selayar
Ia menggarisbawahi soal pentingnya integrasi antara batas laut negara dan batas laut daerah, sinkronisasi hak, kewajiban, dan batasan yang berlaku pada suatu wilayah perairan berdasarkan UNCLOS 1982. Juga pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut sebagai syarat mutlak yang harus dipertimbangkan menuju pembangunan Indonesia berkelanjutan, serta persiapan infrastruktur pertahanan dan keamanan untuk menjamin batas laut aman terjaga.
Selain sebagai dosen, Eka pernah menjabat sebagai Kepala Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika 2009-2011. Atas dedikasinya di bidang kadaster laut, Eka mendapat Penghargaan 25 tahun ITB 2024 maupun Satyalaksana Karya Staya 10 Tahun Presiden RI 2008. [WLC02]
Sumber: ITB
Discussion about this post