“Jadi banyak sekali hal-hal yang memesona di Jawa Barat Selatan, baik dari gunung sampai ke arah lautannya,” ucap Emi.
Baca Juga: Data Terkini Longsor Tambang Tulabo Bone Bolango 23 Orang Tewas
Sementara ancaman bencana di sana juga tak sedikit. Ada potensi gempa bumi dengan skala kecil dan gempa bumi yang dapat memberikan dampak bencana lanjutan, tanah longsor, tsunami, hingga terjadinya banjir bandang karena morfologi yang cukup curam.
Menurut Emi, bahwa pengembangan Jawa Barat wilayah selatan akan menjadi pembatas yang cukup sulit dikembangkan. Sebab produk vulkanik di Jawa Barat Selatan berumur cukup tua dengan batuannya keras. Morfologi wilayahnya cukup curam, sehingga hanya ada beberapa tempat yang dapat diakses dengan mudah.
Mitigasi yang dapat dilakukan pada potensi-potensi bencana di Jawa Barat Selatan tidak hanya dengan melaksanakan kebijakan pemerintah. Namun perlu juga dilakukan pendekatan kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman terkait pengurangan risiko bencana, baik di alam bebas maupun di dalam ruangan.
Baca Juga: Yusuf Surachman, Peta Batimetri Kumpulkan Data untuk Memprediksi Tsunami
“Kalau memang mau dikembangkan tentu saja sudah mempertimbangkan aspek ancaman bencana,” jelas Emi.
Lebih lanjut, Emi mengatakan bahwa perlu juga dibuat road map riset yang berkelanjutan. Tidak hanya satu-dua kali riset saja, tetapi hal-hal lain yang dapat dilakukan selanjutnya untuk pengembangan berdasarkan riset sebelumnya. Dalam hal ini, masyarakat setempat juga harus dilibatkan, khususnya terkait kearifan lokal.
“Jangan lupa masyarakat setempat juga harus dilibatkan terutama terkait kearifan lokal. Kami harus bisa menghargai supaya sinergi mitigasi untuk pengurangan risiko bencana,” imbuh Emi. [WLC02]
Sumber: Unpad
Discussion about this post