Sabtu, 25 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

FKY 2022 Dibuka dengan Pengumpulan Air, Ditutup dengan Penyiraman Trembesi

Senin, 26 September 2022
A A
Proses penyiraman bibit pohon trembesi dalam penutupan FKY 2022, 25 September 2022. Foto fky.id

Proses penyiraman bibit pohon trembesi dalam penutupan FKY 2022, 25 September 2022. Foto fky.id

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Perhelatan tahunan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2022 sejak 12 September lalu, berakhir pada 25 September 2022 di Taman Kuliner Condongcatur. FKY yang bertema Merekah Ruah itu ditutup dengan prosesi penyiraman bibit pohon trembesi oleh Paniradya Pati Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho. Air yang digunakan adalah air yang terkumpul saat seremoni pembukaan.

Pohon trembesi adalah jenis pohon yang mempunyai kemampuan merawat air, sehingga biasa ditanam untuk konservasi air. Pohon tersebut juga mampu menyerap karbondioksida lebih banyak dibanding pohon lain sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara.

Bibit pohon tersebut kemudian diserahkan kepada lima Panitia FKY yang berasal dari lima kabupaten dan kota di DIY. Penyerahan tersebut merupakan simbol dan harapan atas regenerasi dalam kerja kebudayaan.

Baca Juga: Literasi Kebencanaan Melalui Seni dan Budaya di Bukittinggi

Sementara saat pembukaan FKY 2022 pada 12 September oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X ditandai ritual menuangkan air dari gentong-gentong kecil ke dalam gentong besar. Air-air tersebut dikumpulkan dari sumber air lima kabupaten dan kota di DIY. Kemudian diusung ke panggung melalui pagelaran tari kolosal berjudul “Sasaji Amarta”.

Ritual dilakukan sebagai wujud terima kasih atas tanah dan air. Juga dimaknai sebagai bersatunya tanah dan air dari berbagai wilayah dalam satu wadah besar bernama Bumi Amarta sebagai simbol Yogyakarta.

Berdasarkan laporan panitia, rangkaian FKY 2022 melibatkan subjek budaya sebanyak 1.749 orang. Bakik meliputi seniman, masyarakat pelaku budaya, pegiat industri kreatif dan kuliner, praktisi dan tenaga ahli, serta 193 orang pegiat festival. Sinergi antara FKY dengan kabupaten dan kota di DIY tahun ini telah melibatkan 89 perupa, baik perseorangan maupun kelompok dan 56 kelompok penampil kesenian dari berbagai kecamatan.

Baca Juga: Belajar dari Klaim Reog oleh Negara Lain, Begini Pengajuan Warisan Budaya ke Unesco

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: FKY 2022G20kebudayaankonservasi airmerawat airpohon trembesiritual

Editor

Next Post
Perubahan Kebijakan Pasar Kayu Dunia, Pemerintah Terbitkan Kajian Implementasi FLEGT VPA di Berlin. Foto Wanaloka.com.

Perubahan Kebijakan Pasar Kayu Dunia, Pemerintah Terbitkan Kajian Implementasi FLEGT VPA di Berlin

Discussion about this post

TERKINI

  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi Walhi tolak PLTGU Batang. Foto Dok. Walhi.Walhi Tolak Proyek PLTGU Batang, Gunakan Gas Fosil Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca
    In Lingkungan
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi biwak yang diperjualbelikan di Indonesia. Foto tomas_a_r_81/pixabay.com.Perdagangan Biawak Diperbolehkan, Tapi Jangan Merusak Ekosistem
    In News
    Rabu, 22 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media