Rabu, 27 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Literasi Kebencanaan Melalui Seni dan Budaya di Bukittinggi

Senin, 16 Mei 2022
A A
Tari Piring Rancah Poncah dalam pagelaran Budaya Sadar Bencana yang digelar BNPB di Alun-Alun Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu malam, 14 Mei 2022. Foto BNPB

Tari Piring Rancah Poncah dalam pagelaran Budaya Sadar Bencana yang digelar BNPB di Alun-Alun Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu malam, 14 Mei 2022. Foto BNPB

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sumatera Barat merupakan wilayah yang memiliki tingkat rawan bencana tinggi. Mulai dari bencana geologi, vulkanologi dan hidrometeorologi. Sehingga literasi pemahaman tentang kebencanaan dan upaya mitigasinya serta pencegahan perlu dikuatkan, salah satunya melalui gelaran seni budaya.

Sabtu malam, 14 Mei 2022, cuaca di Kota Bukittinggi sedang cerah. Suara gandang tansa ditabuh, disusul irama talempong dan diselingi alunan saluang di antara manusia-manusia yang berjejer bederet mesra dalam naungan badar.

Dari balik layar, belasan pasang kaki penari menghentak tanah mengikuti tabuhan. Para penari memulai aksi dengan memainkan kain putih yang menjelma bagai zirah yang diayunkan membentuk gelombang. Itu adalah simbol gempa bumi yang mengguncang permukiman penduduk di nagari di Bumi Minangkabau. Kain putih juga diisyaratkan dengan kesedihan atas bencana yang menimpa.

Baca Juga: Ini Fokus Rancangan Perpres Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial

Pertunjukan berikutnya, payung kertas yang diputar-putar, disatupadukan membentuk setengah lingkaran sebagai makna perlindungan. Di bagian ini, para penari ingin menunjukkan bahwa dalam penanggulangan bencana harus ada kekuatan gotong-royong dari seluruh pihak untuk saling menjaga, melengkapi dan melindungi.

Tarian berjudul Tari Anak Nagari dipentaskan sebagai simbol kebangkitan anak-cucu Minangkabau dari peristiwa gempa bumi dahsyat, seperti yang pernah terjadi pada 2009 silam. Anak Nagari selalu memegang teguh tatanan adat sehingga sekeras apapun musibah yang menempa, kesedihan tak dirasakan berlarut-larut dan semangat optimisme membuncah dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.

Galampuak Bagalombang dipentaskan dengan apik oleh kolaborasi antara Gastarana dengan mahasiswa ISI Padang Panjang. Galambuak ditapuak babunyi rampak, Galambuak jalan bagalombang, indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan. Begitu kebersamaan masyarakat Minangkabau dalam menghadapi persoalan termasuk bencana yang datang.

Baca Juga: PMK Tak Menular ke Manusia, Guru Besar UGM: Cegah dengan Penghentian Lalu Lintas Ternak

Hidup kekerabatan di Minangkabau sangat kuat memegang teguh ikatan adat. Makna kebersamaan itu dieratkan dengan bentuk gotong-royong. Ibarat pepatah Minangkabau Barek samo dipikua, Ringan samo dijinjiang (Berat sama dipikul, Ringan sama dijinjing).

Hal itu sebagaimana konsep penanggulangan bencana yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang mana bencana adalah urusan bersama dan diselenggarakan secara gotong-royong.

Pertunjukan seni dan budaya yang digelar di Alun-Alun Jam Gadang, Kota Bukittinggi, ditutup dengan pertunjukan Tari Piring Rancah Poncah dengan beberapa atraksi yang memukau. Permainan pecahan beling dan permainan api disuguhkan sebagai simbol kekuatan dan semangat kebangkitan masyarakat Minangkabau dalam menghadapi cobaan.

Tari Piring itu sekaligus sebagai kesimpulan yang menggambarkan keseluruhan tema dari Budaya Sadar Bencana “Alam Takambang Jadi Guru”, yang dihelat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Bukittinggi.

Baca Juga: Dwi Prasetyo: Mengapa Hepatitis Akut Masih Misterius?

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menghadiri Budaya Sadar Bencana di Alun-Alun Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu malam, 14 Mei 2022. Foto BNPB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menghadiri Budaya Sadar Bencana di Alun-Alun Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu malam, 14 Mei 2022. Foto BNPB

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bencanaBNPBbudaya sadar bencanaKota Bukittinggiliterasi kebencanaanmitigasi bencanaProvinsi Sumatera Baratseni pertunjukan

Editor

Next Post
Salah satu rumah warga terdampak banjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Senin, 16 Mei 2022. Foto Dok BNPB

Hujan dan Sungai Melimpas Sebabkan Kota Pekalongan Banjir

Discussion about this post

TERKINI

  • Peta Pulau Rempang. Foto ugm.ac.id.Diskusi UGM, Ini Alasan Pemerintah Ngotot Bangun PSN Rempang
    In News
    Selasa, 26 September 2023
  • Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Prof. Bambang Suhartanto. Foto ugm.ac.id.Bambang Suhartanto: Beternak Sapi di Bawah Tegakan Perkebunan Sawit
    In Sosok
    Senin, 25 September 2023
  • Tim penjelajah biodiversity BKSDA Kalimantan Tengah. Foto ppid.menlhk.go.id.Jelajah 10 Hari di Kalteng Temukan Potensi 16 Spesies Baru
    In News
    Senin, 25 September 2023
  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.Data Walhi, Konflik Agraria Meningkat di Daerah Proyek PSN
    In Lingkungan
    Senin, 25 September 2023
  • Dosen KK Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis FTI ITB, Prof. I Gusti Bagus Ngurah Makertihartha. Foto itb.ac.id.Makertihartha: Konversi Minyak Nabati Menjadi Bahan Bakar Nabati untuk EBT
    In Sosok
    Minggu, 24 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media