BMKG menyebutkan, dampak guncangan gempa kembar di darat ini, n dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas IV-V MMI yakni, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng tidak dapat berhenti.
Baca Juga: Priyono Suryanto, Proses Perizinan Lingkungan Sudah Menjadi Ladang Bisnis
Di daerah Sibolga, Padang Sidempuan, Pinang Sori dampak guncangan gempa darat ini dirasakan dengan skala intensitas III MMI yakni, getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seolah-olah akan truk berlalu.
“Terjadinya gempa bumi kedua ini menimbulkan kerusakan beberapa rumah di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara dan memicu tanah longsor yang menimpa 2 rumah warga di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara,” ungkap Daryono.
BMKG menegaskan, gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Wadas Terdampak PSN
Daryono mengungkapkan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 11.00 WIB, menunjukkan adanya sepuluh kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo 3,4 dan magnitudo 2,0.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang, menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, misalnya tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah. [WLC01]
Sumber: Inatews BMKG
Discussion about this post