Wanaloka.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa kembar (gempa doublet) di darat wilayah Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara. Gempa beruntun tersebut selisih waktu 56 detik. BMKG melaporkan gempa kedua berdampak kerusakan.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, kedua gempa kembar tersebut berpusat di darat, termasuk jenis gempa dangkal.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa kembar tersebut memiliki update parameter dengan 5,5 magnitudo (gempa pertama) dan dan 5,6 magnitudo (gempa kedua).
Baca Juga: Gempa Taput, Rumah Rusak Seribu Lebih dan Gempa Susulan 110 Kali Terjadi
Daryono menyebutkan, gempa pertama (5,5 magnitudo) terjadi pada 05.22 WIB dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,91 derajat Lintang Utara, 99,10 derajat Bujur Timur, atau tepatnya terletak di darat 19 kilometer tenggara Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Sedangkan gempa bumi kedua dengan kekuatan 5,6 magnitudo terjadi pada pukul 05.23 WIB dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,90 derajat Lintang Utara, 99,02 derajat Bujur Timur, atau tepatnya terletak di darat 14 kilometer tenggara Tapanuli Utara, a pada kedalaman 10 kilometer.
“Gempa bumi kedua ini memiliki selisih waktu kejadian 56 detik dan selisih jarak episenter 9 kilometer,” kata Daryono.
Baca Juga: Beredar Minyak Goreng Palsu, Ini Ciri-ciri yang Bisa Dilihat dan Dirasa
Menurut Daryono, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi yang dikikis akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatera Segmen Toru.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempabumi tersebut memiliki mekanisme mendatar (strike slip),” kata Daryono.
Discussion about this post