Wanaloka.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan gempa yang mengguncang negara itu pada Senin subuh, 6 Februari 2023, adalah gempa terbesar dalam sejarah Turki. Hingga Rabu, 8 Februari 2023, gempa susulan sudah terjadi 648 kali, jumlah korban meninggal dunia kian bertambah dan hampir mencapai 10 ribu jiwa.
Di hari kedua pasca gempa utama, Erdogan meninjau sejumlah wilayah di antaranya Provinsi Kahramanmaras dan Hatay.
Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,7 di wilayah Distrik Pazarcık, dan gempa susulan magnitudo 7,6 di Distrik Elbistan, Provinsi Kahramanmaras, menyebabkan kerusakan parah di sepuluh provinsi dengan populasi 13,5 juta penduduk.
Baca Juga: Gunung Karangetang Siaga, Perhatikan Imbauan Badan Geologi Berikut Ini
Masifnya kerusakan dampak gempa, disebabkan pusat gempa berada di darat dengan hiposentrum sangat dangkal, dan terjadi di jalur Lempeng Anatolia hingga memicu aktivitas di Lempang Arab dan Afrika.
“Ini salah satu bencana gempa terbesar dalam sejarah Turki,” kata Presiden Erdogan kepada pers saat meninjau wilayah Provinsi Hatay pada Rabu kemarin.
Kantor Kepresidenan Turki menyebutkan, data sementara korban meninggal dunia yang telah ditemukan 9.057 orang di antaranya 3.356 korban meninggal terdapat di Provinsi Hatay. Korban terluka 52.979 orang, dan jumlah bangunan yang hancur 6.444 unit.
Baca Juga: Satu Tahun Represi, PTUN Putuskan Tambang Andesit di Wadas Tak Berkekuatan Hukum
Erdogan menegaskan, tidak membiarkan warganya tinggal di jalan. Meski tenda-tenda penampungan telah disediakan oleh AFAD, lembaga penanggulangan bencana Turki, pemerintah berencana memindahkan pengungsi ke sejumlah hotel di antaranya di Kota Antalya, Alanya dan Kota Mersin.
Discussion about this post