Senin, 17 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gerakan Global Climate Srike: Waktu Kian Sempit, Bumi Serukan Darurat Iklim

Kerusakan permanen yang dialami bumi seisinya akibat krisis iklim tampak di depan mata. Saatnya menyalakan sirine darurat iklim mengingat waktu tak lagi panjang.

Jumat, 25 Maret 2022
A A
Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.

Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.

Share on FacebookShare on Twitter

“Kami secara individu dan kolektif mendukung dan turut berperan aktif dalam melakukan usaha-usaha untuk mengatasi risiko dari krisis iklim. Aksi-aksi ini tentu akan lebih berdampak jika para pemimpin negara memberikan kebijakan yang tegas dan melakukan solusi tepat. Kebijakan, komitmen dan transparan yang mengutamakan keselamatan rakyat akan membantu kita dalam melakukan mitigasi dampak dari krisis iklim. Memberikan kemudahan pada teknologi terbarukan yang berkelanjutan dan bersih akan mempercepat laju perekonomian dan kesehatan yang baik. Merawat hutan-hutan Papua dan Kalimantan yang tersisa untuk tetap bernafas akan memberikan kita pangan yang baik.

Baca Juga: Hujan Es, Dampak Perubahan Iklim dan Membawa Polutan

Proyeksi hilangnya salju abadi di Papua 2025 adalah alarm bagi kami, anak muda Papua, untuk ikut bertindak dan bersuara. Penghancuran ekosistem mangrove terus terjadi atas nama pembangunan infrastruktur daerah timur yang seharusnya menanam adalah bentuk usaha mitigasi.  Kami yakin edukasi yang masif dan aksi nyata dari pemerintah bisa membawa perubahan dan bertahan melewati dampak krisis iklim. Apakah kami akan bisa mencapai cita-cita kami di Bumi yang panas?”

Koordinator Yogyakarta, Wahyu Aji:

“Masyarakat yang mempertahankan lingkungan dan berperan dalam penyelamatan alam seperti warga tapak termasuk masyarakat desa dan adat adalah masyarakat yang seharusnya diberikan dukungan penuh para pemimpin bangsa ini. Namun, nyatanya, saat ini dan detik ini mereka  telah mengalami ketidakadilan berkali-kali. Mereka yang sudah menjadi penyintas paling terdampak dari krisis iklim harus mengalami penindasan kembali atas tanah dan ruang hidup yang dirampas oleh negara sebagai perpanjangan tangan oligarki yang berkedok penyelamatan ekonomi.

Baca Juga: Rehabilitasi Mangrove untuk Pengendalian Perubahan Iklim dan Konservasi Penyu

Secara pribadi, saya mengajak semua kalangan terutama anak muda untuk bersolidaritas bersama atas kesewenang-wenangan demokrasi pada kelompok minoritas atau warga sipil yang tertindas. Ketahanan pangan adalah hal penting yang harus Indonesia miliki di tengah krisis iklim. Mengapa mempertahankan pangan sangat sulit di negara agraris ini?”

Tuntutan Aksi Darurat Iklim dari 20 Kota

Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.
Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.

Pertama, deklarasi darurat iklim harus menjadi isu prioritas. Memastikan pendidikan dan penyebarluasan kebenaran tentang krisis iklim melalui lembaga-lembaga pendidikan. Mendorong kerjasama lebih kuat dengan pihak media massa untuk terus menyebarluaskan isu krisis iklim.

Kedua, memprioritaskan pembangunan yang berketahanan iklim dan keamanan di tingkat tapak melalui infrastruktur untuk kedaulatan pangan, energi, air milik masyarakat secara mandiri. Memastikan transisi berkeadilan. Mengintegrasikan kearifan lokal masyarakat adat dalam perencanaan solusi, termasuk pembuatan keputusan.

Baca Juga: Samarinda dan Toli-Toli Diterjang Bencana Hidrometeorologi

Ketiga, urgensi untuk peningkatan ambisi dan komitmen iklim yang selaras dengan Perjanjian Paris. Untuk menahan laju pemanasan di  titik 1.5 derajat Celcius. Memastikan penghentian  pendanaan pada proyek dan ketidakbijakan yang memperburuk situasi krisis iklim. Menghentikan semua solusi iklim palsu seperti energi baru yang bersumber dari batubara gas, dan nuklir. Mengalihkan pendanaan dan dukungan terhadap solusi yang terdesentralisasi di tingkat tapak untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Keempat, keselamatan dan keamanan yang terjamin untuk rakyat Indonesia yang berjuang menyelamatkan lingkungan dan hidupnya. Membuka ruang-ruang demokrasi yang adil dan bijak dengan perubahan sistem politik yang mengedepankan partisipasi masyarakat secara aktif (balai masyarakat). Memastikan sistem ekonomi para ekonomi pemenuhan kehidupan, bukan pada pengukuran PDB. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Darurat iklimemisiG20Global Climate SrikeIPCCkrisis iklimmitigasitransisi energi

Editor

Next Post
Ilustrasi kopi. Foto Wanaloka.com.

Sukses Invensi Mesin Sangrai Kopi, BRIN Lirik Teknologi Fermentasi ‘Mutiara Hitam’

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media