Dalam kegiatan sambungsara antara warga dengan mahasiswa juga disepakati, bahwa mahasiswa akan melakukan perawatan pada bibit pohon yang sudah ditanam. Selanjutnya dalam kurun masa waktu tertentu akan dilanjutkan warga.
“Mahasiswa berharap masyarakat mampu merawat pohon-pohon yang telah ditanam agar dapat tumbuh berkelanjutan,” kata Winastuti.
Baca Juga: Kolaborasi Antarnegara Teliti Asal Populasi Pari Manta di Indonesia
Tanam Pohon di Lawu
Tak hanya di pesisir pantai, kegiatan penanaman pohon juga dilakukan di delapan titik di wilayah Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada awal Desember 2023. Penanaman juga dilakukan di lima titik di lereng gunung Lawu, tepatnya di kawasan hutan Perhutani yang pernah mengalami kebakaran dengan tema “Tentang ’22: Aku dan Kamu, Hijaukan Lawu”.
“Agar wilayah Lawu menghijau kembali sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat setempat,” terang Winastuti.
Kegiatan di Lawu melibatkan lebih dari 370 mahasiswa UGM. Ada 34 jenis bibit pohon yang ditanam, seperti meranti, merawan, lerak, matoa, kluwih, kopi, nagasari, eboni, majegau, kawis, sengon buto dan lainnya. Bibit tersebut merupakan hasil dari persemaian yang dilakukan mahasiswa Kehutanan UGM untuk memproduksi bibit, mulai dari penyiapan media, penyapihan hingga bibit siap ditanam.
Baca Juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 10 Januari 2024
“Jenis-jenis pohon tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan ekosistem yang ada,”ucap Winastuti.
Kegiatan itu sekaligus menunjukkan eksistensi dan aksi nyata mahasiswa dalam pengabdian masyarakat untuk memenuhi beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Seperti penanganan perubahan iklim dan pelestarian ekosistem darat, serta menjadi ajang belajar bagi mahasiswa kehutanan. [WLC02]
Discussion about this post