Desain yang baik adalah desain yang inovatif, yang membuat produk berguna, estetis, dapat dipahami, jujur, tidak mencolok ataupun berlebihan, awet, konsisten dan teliti pada tiap detailnya. Serta ramah lingkungan dan menunjukkan upaya desain yang minimal.
Kedua, satu hal yang krusial dalam memberikan rekomendasi green design adalah dengan mengetahui siklus produk dalam fashion. Siklus ini menyediakan tolak ukur kuantitatif untuk menilai dampak lingkungan dari suatu bahan atau produk.
Baca Juga: Walhi: Krisis Iklim dan Penangkapan Ikan Terukur Sebabkan Jumlah Nelayan Turun
“Dengan diketahuinya siklus produk fashion, desainer dapat mempertimbangkan setiap tahap dalam proses fashion tersebut, termasuk tahap pembongkaran kembali untuk didaur ulang seratnya,”
Ketiga, konsep selanjutnya adalah dengan menggunakan buzz marketing, yakni menjadikan influencer sebagai bagian dari pola pemasaran mulut ke mulut yang dinilai lebih berkelanjutan dan hijau. Gaya dan pernyataan yang disukai oleh pengikut influencer ini akan diadopsi dan diunggah ulang oleh pengikut, sehingga informasi akan tersebar luas dalam waktu cepat.
Keempat, perlu diadakan edukasi untuk mendorong kebiasaan sustainable melalui strategi pemasaran. Pabrik juga dapat sedikit demi sedikit melakukan dematerialisasi yang etis secara sosial, salah satunya dengan menggunakan eco-material.
“Hal paling mudah yang dapat dilakukan individu adalah lebih peduli jejak karbon dan jejak ekologis, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya. [WLC02]
Sumber: itb.ac.id
Discussion about this post