Rabu, 12 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Green Design, Kontribusi Dunia Fashion agar Ramah Lingkungan

Dunia fashion adalah salah satu penyumbang pencemaran lingkungan. Di sisi lain, juga punya kontribusi bagi lingkungan. Bagaimana caranya?

Senin, 11 April 2022
A A
Ilustrasi fashion ramah lingkungan. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.

Ilustrasi fashion ramah lingkungan. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Isu lingkungan merasuk ke berbagai lini. Tak terkecuali dunia fashion dengan beragam desainnya. Dosen KK Kriya dan Tradisi, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Tyar Ratuannisa berbagi ilmu tentang desain produk green dalam kuliah tamu PP4204 Green Marketing, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB.

Tyar mengisahkan, awal mula pengangkatan isu mengenai lingkungan pertama kali dilakukan dengan pendekatan puitis melalui buku Silent Spring karya seorang ahli biologi kelautan, Rachel Carson. Buku tersebut menjadi salah satu pengingat sekaligus pencatat dampak negatif DDT dan pestisida lain.

Perkembangannya, milestone selanjutnya dicatat pada 1985, yakni ketika lubang lapisan ozon di stratosfer Antartika pertama kali teramati. Baru-baru ini, tepatnya pada 2019, aktivis muda Greta Thunberg mengemukakan aspirasi terkait pemerintah dan pihak lainnya yang kurang peduli terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: Berulang Terjadi Konflik Harimau Sumatra dengan Warga di Langkat

“Salah satu penyebab pencemaran lingkungan berasal dari fashion itu sendiri,” kata Tyar.

Kendala terbesar dari siklus hidup fashion adalah geraknya yang terlampau cepat dan menyebabkan harga pakaian turun. Fast fashion dapat diartikan sebagai fashion yang trennya bergerak cepat, harga terjangkau karena biaya pembuatan rendah, pengiriman cepat, tersedia di mana-mana, tetapi tidak memiliki nilai yang istimewa.

Tren ini bagai dua mata pisau bagi lingkungan. Bisa membawa dampak negatif karena semakin banyak pakaian yang dibeli untuk mengikuti tren atau bisa juga membawa dampak positif karena dapat dijadikan salah satu media green marketing.

“Contohnya adalah membawa konsep re-wear dan thrifting sehingga limbah produksi tekstil dapat diminimalisir,” imbuh Tyar.

Sejumlah solusi dan kontribusi dapat diberikan dunia fashion. Pertama, dengan ‘membelokkan’ tren dan preferensi yang tengah terjadi.

Baca Juga: MA Tolak Kasasi JPU, Tiga Nelayan Pulau Pari Bebas

“Gagasan good design yang dapat menjadi salah satu solusi sudah dicanangkan oleh Dieter Rams,” ujarnya. dosen dari FSRD ITB

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: fashiongreen designgreen marketingGreta ThunbergITBmilestonePencemaran lingkungan

Editor

Next Post
Wakil Ketua Baleg Willy Aditya dan Ketua DPR Puan Maharani. Foto dpr.go.id.

RUU TPKS Sah Menjadi UU, Puan: Hadiah Hari Kartini

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media