Baca Juga: Gempa Maluku M7,9 Sistem Peringatan Dini Tsunami Aktif Selama Dua Jam Lebih
“Artinya, 57 orang ini adalah pendaki illegal. Nantinya diberi sanksi sesuai ketentuan yang telah dibuat dalam SOP pendakian TWA Gunung Marapi,” kata Ardi.
Sanksi yang diberikan berupa masuk dalam black list dan tidak akan diizinkan untuk mendaki. Pihaknya juga akan menyurati pihak sekolah dan universitas dimana para pendaki ini terdaftar agar dibina untuk mematuhi aturan negara.
Para pendaki yang tak terdaftar sangat berisiko ketika mendaki. Selain tidak dilindungi asuransi, juga tidak ada yang bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu. Selain itu justru memperkaya para pihak yang melakukan pungli. Para pendaki diharapkan menghormati aturan yang ada.
Baca Juga: Tren Lato-lato dari Para Gaucho hingga Generasi Fomo
“Bukan hanya nafsu ingin mendaki. Pendakian yang baik adalah pendakian yang legal, selamat, dan mengikuti aturan yang berlaku. Ingat, memasuki area TWA Marapi wajib mematuhi aturan yang berlaku,” tegas Ardi.
Ia juga menyatakan pendakian ke Marapi ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.
Gunung Api Kerinci Juga Meletus
Sementara pada hari yang sama, Gunung Api Kerinci yang juga berada di wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, juga mengalami erupsi. Peristiwa erupsi terjadi pukul 05.46 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau sekitar 4705 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM meminta masyarakat dan pengunjung tidak mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah aktif atau di kawasan rawan bencana (KRB) III. Jalur penerbangan pun disarankan menghindari sekitar Kerinci karena sewaktu-waktu memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan. Erupsi sebelumnya terjadi pada 6 Desember 2022.
Berdasarkan data Magma Indonesia, ada tiga gunung api yang erupsi pada Januari 2023. Meliputi Marapi sebanyak 20 kali, Anak Krakatau sebanyak 4 kali, dan Kerinci satu kali. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM, BKSDA Sumatera Barat
Discussion about this post