Wanaloka.com – Intensitas seismik Gunung Merapi mengalami peningkatan sejak Rabu malam hingga Kamis dinihari, 10 Maret 2022. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, 11 kali terjadi awan panas guguran (APG) Gunung Merapi.
BBPTKG menjelaskan, awan panas guguran Gunung Merapi terjadi sejak Rabu malam, 9 Maret 2022, pukul 23.18 WIB hingga Kamis dinihari, 10 Maret 2022, hingga pukul 02.07 WIB.
Gunung Merapi yang berada di wilayah Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, sejak 5 November 2020, statusnya ditingkatkan menjadi Siaga.
Baca Juga: Belajar dari Erupsi 127 Gunungapi: Siapkan Mitigasi Lewat Sistem Peringatan Dini
Mengutip laporan yang disiarkan akun resmi Twitter BPPTKG, intensitas seismik Gunung Merapi alami fluktuasi.
“(Pukul) 00.14 WIB intensitas seismik mulai mengecil. (Pukul) 00.23 WIB seismik kembali meningkat. Mohon untuk tetap meningkatkan kewaspadaan,” tulis akun @BPPTKG.
Dijelaskan, dampak awan panas guguran Merapi sejumlah wilayah seperti Desa Tlogolele (Kabupaten Boyolali), dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan (Kabupaten Magelang) terjadi hujan abu.
Baca Juga: Banjir Bandang di Lawang 1 Orang Tewas, di Banggai 8 Rumah Rusak
Awan panas guguran Merapi tercatat 11 kali terjadi sejak Rabu malam hingga Kamis dinihari. Tercatat Rabu malam, awan panas guguran Merpai berlangsung pada pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, dan 23.53 WIB hingga pukul 00.22 WIB.
Discussion about this post