“Predikat Tsunami Ready Community akan tercapai apabila semua pihak terlibat dengan berkolaborasi dan bersinergi,” kata Dwikorita, baik meliputi pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, masyarakat, dan media.
Ada tiga komunitas yang telah mendapat pengakuan UNESCO sebagai Tsunami Ready Community. Salah satunya, Komunitas Tanjung Benoa – Bali yang dikukuhkan pada momen pertemuan Global Platform on Disaster Risk Reduction (GPDRR) Mei 2022.
Baca Juga: Menyoal Peta Bahaya Tsunami di NTT, Kepala BMKG Susur Jalur Evakuasi
Program tsunami ready pun tak hanya diterapkan di sektor pariwisata. Di Indonesia, program tersebut juga dimplementasikan BMKG bersama Pengelola Bandara (PT. Angkasa Pura) untuk infrastruktur kritis di Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo dan di Bandara Ngurah Rai Bali.
Baca Juga: Gempa Terkini Magnitudo 5,5 Guncang Morowali
Sementara Tim Hidrografi Institut Teknik Bandung (ITB) melakukan pendampingan Desa Pangandaran untuk menjadi Tsunami Ready Community dengan memenuhi 12 indikator dari UNESCO. Mengingat desa tersebut merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rentan tsunami. Survei lapangan telah dilakukan Tim Pengabdian Masyarakat KK Hidrografi ITB yang diketuai Doktor Wiwin Windupranata sejak November 2020 dan Maret 2021 melalui skema Pengabdian Masyarakat Bottom-Up ITB. [WLC02]
Sumber: bmkg.go.id, itb.ac.id
Discussion about this post