“Kami harap ada pemberdayaan, anak-anak kami rata-rata berpendidikan rendah. Kami berharap kepada pemerintah agar anak-anak kami mendapat kesempatan yang sama dan bisa diterima di perguruan tinggi nasional,” imbuh dia.
Dalam diskusi tersebut, Anggota Komisi IV Rokhmin Dahuri menyatakan TN Wasur mengagumi keanekaragaman hayati dan masyarakat adatnya.
“Segala aspirasi masyarakat telah kami tampung dan akan kami tindaklanjuti,” kata dia yang melakukan Kunjungan Kerja Reses masa persidangan I tahun sidang 2024 – 2025 untuk berdiskusi dan menyerap aspirasi masyarakat adat di Merauke.
Baca Juga: Awas! Bibit Siklon Tropis 6-8 Desember 2024, Nelayan Diminta Tak Melaut
TN Wasur yang terletak di Merauke, kawasan paling timur Indonesia ini merupakan Ramsar Site (Situs Lahan Basah) yang ditetapkan sejak tahun 2006. TN Wasur berperan untuk melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah di dunia, serta telah menjadi anggota East Asian Australian Flyway (EAAF) Site Network karena dianggap berperan penting sebagai tempat persinggahan dan tujuan migrasi bagi burung-burung migran.
Potensi faunanya tercatat 80 jenis mamalia, dimana 34 spesies telah teridentifikasi dan 32 spesies di antaranya merupakan satwa endemik Papua. TN Wasur juga menjadi surga bagi 403 spesies burung, dengan 74 jenis di antaranya merupakan burung endemik Papua dan 114 spesies termasuk yang dilindungi.
“Hampir setengah tahun kawasan ini terendam air pada musim hujan dan selebihnya berubah menjadi kering. Padang rumput dan savana tempat merumput kanguru dan rusa berubah menjadi rawa dan kolam, menjadikan kawasan ini kaya dengan keanekaragaman hayati,” ujar Kepala Balai TN Wasur, Acha Sokoy. [WLC02]
Sumber: PPID KLHK
Discussion about this post