Wanaloka.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan tiga kejadian gempa tektonik dangkal di perairan laut Indonesia terjadi pada hari ini, Senin, 16 Desember 2024, dengan kekuatan 4,6 magnitudo hingga 5,6 magnitudo.
Ketiga kejadian gempa tektonik dangkal tersebut terjadi sejak pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore, dengan pusat gempa berada di laut.
BMKG menjelaskan, gempa tektonik dangkal 5,0 magnitudo di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Padang Pariaman, Sumatera Barat terjadi pada pukul 10.50 WIB. Hasil analisis BMKG, pusat gempa atau episenter gempa berada di laut pada koordinat 1,22 derajat Lintang Selatan, 99,73 derajat Bujur Timur, yang berjarak 75 kilometer arah Barat Daya Kota Pariaman, Sumatera Barat. Kedalaman gempa atau hiposenter sedalam 44 kilometer.
Baca Juga: Gempa Dangkal Tektonik Bengkulu Selatan Guncangannya Dirasakan Banyak Orang
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Padang Pariaman, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, dengan mekanisme sumber pergerakan naik atau thrust fault.
Dampak gempa ini dirasakan guncangan hingga skala intensitas IV MMI di Kota Padang, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Mentawai. Skala IV MMI digambarkan, da siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi. Di kawasan Padang Panjang, Bukittinggi, Solok dan Solok Selatan dengan dampak gemap dirasakan pada skala intensitas II hingga III MMI.
Gempa Bajawa dan Ruteng
Dari wilayah Bajawa dan Ruteng pada pukul 15.16 WITA dilaporkan telah terjadi gempa dangkal dengan kekuatan 4,6 magnitudo dengan pusat gempa berada di laut pada titik koordinat 7,88 derajat Lintang Selatan, 121,04 derajat Bujur Timur, pada jarak 93 kilometer barat laut Mbay Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Analisis BMKG mendapati pusat gempat (hiposenter) berada pada kedalaman 27 kilometer.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho menjelaskan, gempa di wilayah Bajawa dan Ruteng, merupakan gempa tektonik dangkal yang terjadi akibat akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust), dengan mekanisme sumber gempa pergerakan naik atau thrust fault.
Baca Juga: Bencana Alam Indonesia hingga Periode Desember 2024 Menewaskan 469 Penduduk
Meski kekuatan gempa di bawah 5 magnitudo, dampak gempa guncangannya dirasakan pada skala intensitas III MMI di wilayah Bajawa dan Ruteng. Skala III MMI untuk dampak gempa diilustrasikan, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Discussion about this post