Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Hutan Tropis Butuh Klon Unggul untuk Adaptasi Perubahan Iklim

Untuk melihat dampak perubahan iklim, salah satunya dengan melihat kondisi hutan. Perlu spesies-spesies tanaman hutan yang bisa bertahan.

Kamis, 6 Oktober 2022
A A
Tegakan pohon jati di hutan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), salah satu hutan di Pulau Jawa yang berhasil dihijaukan kembali. Foto wanaloka.com

Tegakan pohon jati di hutan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), salah satu hutan di Pulau Jawa yang berhasil dihijaukan kembali. Foto wanaloka.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Fakultas Kehutanan UGM dan Japan International Research Center fo Agriculture Science (JIRCAS), Jepang tengah melakukan riset bersama di bidang pemuliaan tanaman hutan. Mereka meneliti peningkatan ketahanan hutan tropis melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetis yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.

“Kami ingin menguji ketahanan hutan tropis terhadap perubahan iklim dan mengevaluasi dampak pertanaman unggul terhadap aspek ekologi, ekonomi dan sosial,” kata Peneliti utama Fakultas Kehutanan UGM, Prof. Mohammad Na’iem dalam pertemuan dengan JIRCAS di ruang Multimedia, Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada, 3 Oktober 2022.

Fokus utama riset ini adalah pengembangan individual tanaman unggul berdasarkan seleksi genetik dan perbanyakan vegetatif. Materi genetik unggul hasil seleksi pada program pemuliaan tanaman diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hutan secara signifikan. Teknologi inovatif dalam pemuliaan dapat diadopsi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dan mitra strategis kelak.

Baca Juga: Ini yang Perlu Diperhatikan dalam Mendesain Lanskap KHDTK Gunung Bromo UNS

Salah satu teknologi yang digunakan dalam riset ini adalah sistem Silvikultur Intensif (Silin) yang mampu meningkatkan produktivitas kayu hingga tiga kali lipat daripada menggunakan metode Tebang Pilih Tanam. Selain itu, teknik silvikultur diyakini mampu memperbaiki ekosistem dan struktur ekologi serta mampu mempersingkat waktu produktivitas hutan tropis.

“Riset ini berlangsung selama lima tahun dengan nilai project Rp30 miliar,” ungkap Pakar Silin ini.

Peneliti utama JIRCAS, Prof. Naoki Tani menambahkan kerja sama riset ini bertujuan untuk mendapatkan klon tanaman unggul dari spesies jenis tanaman hutan tropis yang bisa beradaptasi dengan perubahan iklim dan memperbaiki hutan secara keseluruhan.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Rehabilitasi 600 Ribu Ha Lahan Mangrove atasi Perubahan Iklim

“Riset ini akan menghasilkan genomik berkualitas dan bersertifikat,” kata Naoki.

Pohon yang ditebang misalnya, bisa dijual dan masyarakat bisa menerima manfaatnya. Tim peneliti akan memilih klon terbanyak dan mengembangkan teknologi kultur jaringan dari pengembangan tanaman hutan yang dipilih.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta berharap spesies-spesies tanaman hutan, seperti jati, meranti, sengon dan pinus bisa meningkatkan produktivitas dan nilai hasil hutan. Serta menjaga ketahanan hutan terhadap perubahan iklim global.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Fakultas Kehutanan UGMhutan tropisketahanan hutan tropisKLHKklon unggulmitigasi perubahan iklimpengelolaan hutan lestariperubahan iklimprogram pemuliaan tanamansilvikultur intensifUGM

Editor

Next Post
Ilustrasi gila kerja. Foto lukasbieri/pixabay.com

Penggila Kerja, Waspada Hustle Culture dan Imposter Syndrome

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media