“Kami ingin dapat berkontribusi dalam pengelolaan hutan lestari di Indonesia,” harap Sigit.
Baca Juga: MoU Indonesia-Norwegia untuk Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Kehutanan
Selain itu, riset ini juga diharapkan memberi manfaat timbal balik untuk peningkatan kualitas penelitian dan implementasi hutan tropis di Indonesia. Juga memperkuat penelitian kolaboratif antara Indonesia dan Jepang.
“Terutama dalam pengelolaan hutan lestari dan mitigasi perubahan iklim,” kata Sigit.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kawasan hutan Indonesia dikelola sesuai dengan tiga fungsi, yaitu hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Luas hutan produksi di Indonesia saat ini 68,8 juta hektare yang dikonsesi menempati area 30,07 juta hektare, sedangkan sisanya tidak memiliki konsesi.
Baca Juga: Mengenal Hutan Mangrove ‘Sotek’ yang Dikunjungi Dua Menteri Lingkungan Hidup
Selanjutnya dari areal yang diberikan konsesi tersebut, sekitar 62 persen dikembangkan untuk hutan tebang pilih kayu hutan alam dimana 36 persen diperuntukan untuk penanaman kayu industri. Sementara penanaman hutan lainnya di Pulau Jawa seluas 2,4 juta hektare yang didominasi oleh tanaman jati.
KLHK juga berharap riset tersebut memberikan dampak upaya peningkatan konservasi hutan di Indonesia. Juga memberikan dampak sosial maupun ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
“Kementerian LHK juga tengah mendorong pengembangan kawasan hutan tropis sekunder untuk mendukung hutan Indonesia tetap lestari,” kata Direktur Pengendalian Usaha Pemanfaatan Hutan KLHK, Khairi Wenda. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post