Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Hutan Tropis Butuh Klon Unggul untuk Adaptasi Perubahan Iklim

Untuk melihat dampak perubahan iklim, salah satunya dengan melihat kondisi hutan. Perlu spesies-spesies tanaman hutan yang bisa bertahan.

Kamis, 6 Oktober 2022
A A
Tegakan pohon jati di hutan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), salah satu hutan di Pulau Jawa yang berhasil dihijaukan kembali. Foto wanaloka.com

Tegakan pohon jati di hutan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), salah satu hutan di Pulau Jawa yang berhasil dihijaukan kembali. Foto wanaloka.com

Share on FacebookShare on Twitter

“Kami ingin dapat berkontribusi dalam pengelolaan hutan lestari di Indonesia,” harap Sigit.

Baca Juga: MoU Indonesia-Norwegia untuk Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Kehutanan

Selain itu, riset ini juga diharapkan memberi manfaat timbal balik untuk peningkatan kualitas penelitian dan implementasi hutan tropis di Indonesia. Juga memperkuat penelitian kolaboratif antara Indonesia dan Jepang.

“Terutama dalam pengelolaan hutan lestari dan mitigasi perubahan iklim,” kata Sigit.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kawasan hutan Indonesia dikelola sesuai dengan tiga fungsi, yaitu hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Luas hutan produksi di Indonesia saat ini 68,8 juta hektare yang dikonsesi menempati area 30,07 juta hektare, sedangkan sisanya tidak memiliki konsesi.

Baca Juga: Mengenal Hutan Mangrove ‘Sotek’ yang Dikunjungi Dua Menteri Lingkungan Hidup

Selanjutnya dari areal yang diberikan konsesi tersebut, sekitar 62 persen dikembangkan untuk hutan tebang pilih kayu hutan alam dimana 36 persen diperuntukan untuk penanaman kayu industri. Sementara penanaman hutan lainnya di Pulau Jawa seluas 2,4 juta hektare yang didominasi oleh tanaman jati.

KLHK juga berharap riset tersebut memberikan dampak upaya peningkatan konservasi hutan di Indonesia. Juga memberikan dampak sosial maupun ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

“Kementerian LHK juga tengah mendorong pengembangan kawasan hutan tropis sekunder untuk mendukung hutan Indonesia tetap lestari,” kata Direktur Pengendalian Usaha Pemanfaatan Hutan KLHK, Khairi Wenda. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Fakultas Kehutanan UGMhutan tropisketahanan hutan tropisKLHKklon unggulmitigasi perubahan iklimpengelolaan hutan lestariperubahan iklimprogram pemuliaan tanamansilvikultur intensifUGM

Editor

Next Post
Ilustrasi gila kerja. Foto lukasbieri/pixabay.com

Penggila Kerja, Waspada Hustle Culture dan Imposter Syndrome

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media