Wanaloka.com – Ekosistem hutan mangrove di Desa Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mulai pulih dari dampak kerusakan lingkungan khususnya hutan bakau. Kerusakan hutan mangrove Sotek, secara umum dialami hutan mangrove di wilayah lain.
Kawasan mangrove Sotek rusak dampak tindakan ilegal, pengalih-fungsian lahan dari lahan mangrove menjadi areal tambak, dan juga aksi deforestasi oleh warga yang memanfaatkan kayu mangrove untuk arang. Hutan mangrove di Sotek berstatus areal pemanfaatan lain (APL), dinilai cukup rentan mengalami kerusakan akibat andil manusia.
Hutan mangrove Sotek termasuk wilayah kerja Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), dan telah melakukan rehabilitasi mangrove di Sotek seluas 65 hektar, tahun 2021.
Baca Juga: Roadmap Rehabilitasi Mangrove Nasional Fokus di 9 Provinsi Ini
Berdasarkan dokumen Laporan Kinerja BRGM 2021 pada tabulasi fisik percepatan rehabilitasi mangrove, yang diakses Wanaloka.com dari laman BRGM, diterakan rehabilitasi mangrove di Kalimantan Timur tahun lalu seluas 5,880 hektar.
Kawasan mangrove di Sotek mengalami kerusakan akibat aktivitas penebangan ilegal serta konversi hutan mangrove menjadi tambak. Masyarakat sekitar juga kerap memanfaatkan mangrove menjadi arang.
Di tahun 2022, target rehabilitasi mangrove di Desa Sotek seluas 20 hektar.
Pada Minggu, 11 September 2022, kawasan rehabilitasi mangrove Sotek dikunjungi dua menteri yang membidani lingkungan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Espen Barth Eide menanam mangrove di kawasan tersebut.
Baca Juga: Generasi Muda Mitigasi Perubahan Iklim, Apa dan Bagaimana
Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan, kehadirannya bersama Menteri Lingkungan Hidup Norwegia Espen Barth Eide, selain menanam mangrove juga bertujuan membentuk kerjasama Norwegia dan Indonesia dalam bidang iklim dan lingkungan khususnya REDD+.
“Hari ini kita ada di salah satu spot kerja BRGM, untuk rehabilitasi mangrove yang juga bagian dari upaya kita untuk mengatasi degradasi lahan,” kata Menteri Siti Nurbaya.
Diungkapkannya, dirinya dengan Menteri Espen akan mendiskusikan rehabilitasi dan juga menyoal FOLU Net Sink 2030.
Discussion about this post