Baca Juga: Peringati Hari Jamu 2023 dengan Menanam hingga Menyeduh Jamu
“Kolaborasi ini bertujuan untuk berkontribusi bersama pada pengurangan emisi di sektor transportasi dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan,” kata Dadan dalam acara Ground Breaking Ceremony for Indonesia-Korea e-Mobility Center di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Kegiatan groundbreaking merupakan tindak lanjut kesepakatan kerja sama Indonesia-Korea yang menjadi titik awal Proyek Installation of Solar Charged E-Vehicle System. Proyek tersebut meliputi tiga fasilitas utama, yaitu pusat layanan kendaraan listrik, bengkel konversi sepeda motor dan stasiun pengisian kendaraan listrik.
Menurut Dadan, pusat layanan tersebut juga berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, belajar dan membiasakan diri dengan teknologi kendaraan listrik dan perkembangannya. Nantinya, pusat layanan tersebut menjadi role model sekaligus sarana pelatihan bagi bengkel-bengkel kendaraan konvensional di Indonesia agar dapat beradaptasi untuk melayani kebutuhan kendaraan listrik yang dimiliki masyarakat. Juga akan dibangun beberapa stasiun pengisian kendaraan listrik umum bertenaga surya sebagai langkah nyata komitmen mempercepat transisi energi.
Baca Juga: Karhutla di Kota Palangkaraya Seluas Delapan Hektar Berhasil Dipadamkan
Dadan mengklaim upaya tersebut menjadi tahap penting dan signifikan untuk percepatan transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission 2060. Dimana tahun ini, Pemerintah menargetkan 50 ribu sepeda motor dapat dikonversi.
“Kami akan membuat aplikasi online dan menyiapkan pelatihan bagi pihak terkait di seluruh Indonesia,” terang Dadan.
Sementara Wakil Menteri Satu Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Youngjin Jang menyatakan bahwa Pemerintah Korea Selatan berkomitmen akan mendukung penuh upaya mewujudkan daya saing industri kendaraan listrik agar dapat meningkat.
“Ini akan membuka lembaran baru kerja sama industri E-mobility ke depan. Para insinyur dan mahasiswa akan dipertemukan di sini untuk melakukan riset tentang teknologi E-mobility. Para pengambil kebijakan akan bertukar pikiran mengenai kebijakan yang dapat membudayakan E-mobility di Indonesia,” papar Youngjin. [WLC02]
Sumber: Kepresidenan, Kementerian ESDM
Discussion about this post