MEVi–TSD menggunakan motor BLDC (motor brushless dc) 750 Watt, tenaga 1 HP, torsi 2,36 Nm yang mampu mengangkat beban hingga 600 Kg. Kendaraan listrik otonom ini juga dilengkapan 6 sensor ultrasonik sebagai sensor jarak, sensor IMU untuk mengetahui orientasi kendaraan, GPS untuk mengetahui posisi secara tepat dan 4 buah kamera yang berfungsi sebagai vision.
Baca Juga: Motor Hilang di Hari Pertama Jadi Driver Ojol, Novi Terima ‘Kejutan’ dari Presiden
Pusat pengendali sebagai pemroses data di MEVi–TDS menggunakan Nvidia Jetson AGX Xavier yang akan berkomunikasi dengan work station di command station menggunakan jaringan WiFi AC (IEEE 802.11ac). Topologi infrastruktur telekomunikasi yang digunakan adalah topologi jaringan wireless multihop.
Di sisi command station, beberapa perangkat keras digunakan untuk memberi komando kepada kendaraan. Dengan menggunakan work station dilengkapi GPU yang digunakan untuk memproses kiriman data dari kendaraan.
“Selain itu dilengkapi juga simulator lengkap dengan driving force wheel-nya serta memakai 3 monitor yang ditopang oleh free standing triple monitor stand,” tutur Haznan.
Kendaraan listrik ini dapat digunakan di area terbatas atau kawasan khusus, seperti di kebun raya, objek wisata, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran.
Baca Juga: KLHK Tindak Pelaku Perusak Konsep Forest City IKN
Budi Prawara mengungkapkan sedang menjejaki kerja sama dengan mitra dalam pengembangan kendaraan listrik tersebut.
“Dengan adanya kerja sama dengan berbagai mitra diharapkan dapat memacu dan memberikan semangat kepada tim pengembang, selain scientific output berupa publikasi ilmiah dan hak kekayaan intelektual, juga dapat menghasilkan karya yang dapat diimplementasikan,” ungkap Budi.
Menurut Budi, bagian yang paling krusial dalam riset kendaran listrik otonom ini adalah ketika para peneliti melakukan integrasi antara sistem mekanik atau elektrik dengan sistem deteksi objek berbasis LIDAR, RADAR atau kamera, serta sistem telekomunikasi, sehingga dapat berfungsi sebagai kendaraan otonom.
“Kami berharap proses integrasi ini dapat berjalan dengan baik, uji performa dapat segera dilakukan, dan tentunya kita dapat menjaring mitra industri yang nantinya akan mengomersialisasikan hasil riset ini melalui proses lisensi. Selain itu MEVi-TDS diharapkan dapat menjadi cikal bakal pengembangan kendaraan otonom untuk kapasitas penumpang yang lebih besar, seperti mikro bus dan bus sedang maupun bus besar,” pungkas Budi. [WLC01]
Sumber: brin.go.id
Discussion about this post