Baca juga: Gunung Argopuro dan Aliran Sungai Kolbu di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang
Tutup semua lubang tambang
Hari Bumi seharusnya tidak hanya menjadi momen selebrasi dan refleksi belaka, tetapi juga aksi nyata. XR Kaltim Bunga Terung, Imapa Unmul dan Mapala UMKT mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu untuk menuntut:
Pertama, Menutup semua lubang tambang yang terbuka, dengan pengawasan ketat dan transparansi dari pemerintah dan masyarakat.
Kedua, Penegakan hukum terhadap perusahaan tambang yang lalai dalam memenuhi kewajiban reklamasi dan keselamatan lingkungan.
Baca juga: Pembangunan PLTN Mulai 2030, BRIN Ingatkan Perubahan Desain dan Keamanan
Ketiga, Penghentian izin tambang baru di daerah yang rawan terhadap bencana ekologis.
Keempat, Pendidikan dan kesadaran lingkungan, agar masyarakat mengetahui dampak eksploitasi sumber daya alam dan mampu menuntut hak-hak mereka.
“Jika tidak ada tindakan segera, tragedi akan terus berulang, nyawa yang direnggut akan bertambah banyak dan kerusakan ekosistem akan bertambah parah,” tegas Windasari.
XR Kaltim Bunga Terung menegaskan industri tambang dan pemerintah harus berhenti berbohong dan mulai bertanggungjawab.
Baca juga: Ada Dugaan Kriminalisasi, Koalisi Serukan Hentikan Proyek Panas Bumi Poco Leok
Lewat tema “Our Power, Our Planet” atau “Kekuatan Kita, Planet Kita”, peringatan Hari Bumi 2025 hendak ditekankan akan pentingnya peran kolektif semua orang, baik individu, komunitas, dan organisasi dalam mendukung penggunaan energi terbarukan untuk melindungi bumi. Semua didorong untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan, seperti angin, matahari, air, dan biomassa.
Hari Bumi 2025 juga kesempatan untuk mengubah narasi dari sekadar peringatan menjadi momentum perjuangan. Samarinda tidak boleh terus menjadi saksi bisu dari kematian dan bencana akibat lubang tambang yang tak direklamasi.
“Karena Hari Bumi bukan hanya tentang peringatan—ini tentang perlawanan. Saatnya bertindak,” seru Windasari. [WLC02]
Discussion about this post