Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Jatam Proyeksi Bencana Tambang 2025 Kian Merusak di Maluku Utara

Jatam menengarai Maluku Utara akan mengalami kerusakan lebih memilukan dibandingkan 2024 dengan eskalasi bencana yang lebih merusak.

Selasa, 31 Desember 2024
A A
Aksi Koalisi Masyarakat Sipil memprotes aktivitas tambang yang menyebabkan banjir di Halmahera, 1 Agustus 2024. Foto Dok. Jatam.

Aksi Koalisi Masyarakat Sipil memprotes aktivitas tambang yang menyebabkan banjir di Halmahera, 1 Agustus 2024. Foto Dok. Jatam.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tahun 2024 menjadi momen paling memilukan bagi Maluku Utara, terutama warga yang hidup di wilayah lingkar tambang. Selain terus berjuang mempertahankan ruang hidupnya dari cengkeraman negara – korporasi, desa-desa tempat mereka hidup tak luput dari dampak aktivitas ekstraktif. Mulai dari banjir, kerusakan sungai, pesisir, hingga lautan yang kemudian mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

Persoalan melebar pada kasus tindak pidana korupsi di sektor sumber daya alam. Sejumlah pejabat, politikus, hingga pengusaha tambang ikut terseret. Sederet peristiwa krusial itu ditutup dengan basa-basi pemilihan kepala daerah yang beberapa di antaranya memiliki kepentingan langsung atas industri ekstraktif.

Kelimpahan sumber daya alam berupa nikel, emas, bijih besi, pasir besi, batu gamping, hingga panas bumi (geotermal) yang terdapat hampir di sekujur tubuh Pulau Halmahera, menjelma menjadi kutukan karena adanya kelindan kepentingan oleh penguasa, baik di level daerah maupun pusat. Atas nama pertumbuhan ekonomi, para pejabat cum pebisnis mengeksploitasi dan meraup cuan sebanyak–banyaknya. Lalu pergi meninggalkan kubangan krisis yang tak terpulihkan.

Baca juga: Ribuan Telur Labi-labi Moncong Babi Menetas di TKP Pedagang Satwa Liar

Memasuki 2025, roda pemerintahan Indonesia dikendalikan oleh kekuasaan Prabowo-Gibran yang berada dalam gerbong Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Gerbong politik super gemuk yang nyaris tanpa menyisakan oposisi ini, mengkonfirmasi sebuah situasi yang lebih memilukan dari rangkaian peristiwa sepanjang 2024. Sebab, nyaris semua partai politik bergabung. Bisa dipastikan, satu-satunya oposisi saat ini hanya kekuatan rakyat.

Sementara itu, hampir semua kandidat yang terpilih dalam pemilihan kepala daerah, baik di level provinsi maupun kabupaten/kota diusung oleh partai-partai politik yang berafiliasi langsung dengan KIM Plus. Artinya, mereka akan bertindak sebagai operator di tingkat daerah yang nantinya melayani agenda nasional. Satu di antaranya adalah melanjutkan hilirisasi nikel – dalang dari semua krisis ruang hidup warga.

Sikap Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) adalah sebagai berikut:

Baca juga: Hanya Dua dari Puluhan Pelaku Penyerangan Masyarakat Rempang Jadi Tersangka

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: JatamProvinsi Maluku UtaraPulau Halmaherawilayah lingkar tambang

Editor

Next Post
Ilustrasi hujan. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.

Potensi Cuaca Ekstrem Menurun, Awal Januari 2025 Puncak Musim Hujan

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media