Selasa, 15 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kamajaya Bantu Petani Pastikan Awal Musim Tanam Lebih Akurat

Sabtu, 21 September 2024
A A
Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.

Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kelompok Riset Interaksi Atmosfer – Laut dan Variabilitas Iklim dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pemutakhiran platform prediksi musim “Kamajaya”. Ketua Kelompok Riset Interaksi Atmosfer-Laut dan Variabilitas Iklim, Erma Yulihastin menjelaskan platform ini membantu para petani mengetahui awal musim dengan lebih tepat, agar petani bisa memutuskan dengan lebih akurat kapan harus memulai tanam.

“Jadi penelitian dan pengembangan teknologi berbasis sistem pendukung keputusan (Decision Support System/DSS) merupakan inovasi yang terus dilakukan,” kata Erma pada Rapat Koordinasi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Jumat, 20 September 2024.

Kamajaya merupakan salah satu dari dua produk inovasi kelompok riset tersebut untuk memprediksi musim yang dikembangkan sejak tahun 2020. Kamajaya merupakan akronim dari Kajian Awal Musim Wilayah Indonesia Jangka Madya. Platform ini mendukung pengembangan sistem pertanian dengan pendekatan pintar dan presisi dalam hal pemilihan lokasi, waktu, dan jenis tanaman, untuk optimalisasi kegiatan pertanian.

Baca Juga: Fahmy Radhi, Hentikan Ekspor Laut Sebab Sama Saja Menjual Negara

Secara teknis, Kamajaya didukung sistem pengamatan atmosfer berbasis sensor permukaan, radar, dan satelit, serta sistem prediksi atmosfer berbasis model atmosfer dan sistem komputasi kinerja tinggi. Erma menekankan prediksi musim dari Kamajaya merupakan strategi yang dapat digunakan sebagai rekomendasi manajemen pertanian untuk menghadapi ancaman kekeringan atau kebanjiran.

Pilot project Kamajaya adalah kerja sama dengan pihak swasta, yaitu PT Mitra Tanam Sejahtera untuk perkebunan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kerja sama ini merupakan upaya kelompok riset untuk mengimplementasikan Kamajaya secara luas di sektor perkebunan dan memiliki mitra pengguna yang jelas.

“Ini berbasis industri dan merupakan langkah awal komersialisasi bagi Kamajaya. Ke depan akan banyak berperan dalam membantu sektor pertanian, perkebunan, serta sektor-sektor lain yang membutuhkan prediksi musim yang akurat,” papar Erma.

Baca Juga: Penambangan dan Ekspor Pasir Laut Kiamat Sosial Ekologis di Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil

Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Albertus Sulaiman menambahkan, selain meningkatkan produksi tanaman pangan, kerja sama tersebut juga dapat memperkuat peranan sistem prediksi musim dalam peningkatan produksi tanaman, khususnya di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU).

“Sifat lokal di Indonesia itu sangat kuat, jadi tiap daerah mempunyai iklim yang unik. Dengan kerja sama ini, kami bisa mempelajari iklim di wilayah OKU, sehingga dengan banyak penelitian, prediksi iklim semakin akurat,” ucap Sulaiman.

Kepala Divisi Ekosistem Jagung, PT Mitra Tanam Sejahtera, Gustaf Ridanus, menyatakan bahwa kerjasama ini sangat penting untuk peningkatan produktivitas dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: awal musim tanamBMKGBRINplatform KamajayaPuncak musim hujan

Editor

Next Post
Pakar gempa ITB, Prof. Irwan Meilano. Foto Dok.ITB.

Irwan Meilano, Gempa Bumi Tak Hanya dari Zona Megathrust di Pantai Selatan

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media