Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kaya Ragam Bebatuan, Bangka Belitung Punya Potensi Geowisata

Penambangan timah dan pengembangan geowisata dapat dilakukan secara beriringan. Asalkan berizin dan menerapkan kaidah penambangan yang baik.

Selasa, 10 September 2024
A A
Pantai Ranjung Kelayang di Belitung.Foto Dok. Kemenparekraf.

Pantai Ranjung Kelayang di Belitung.Foto Dok. Kemenparekraf.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepulauan Bangka Belitung memiliki beragam batuan yang berpadu dengan keindahan pantai. Berbagai batuan, seperti bebatuan di Pantai Tikus Emas, batu satam di Pulau Belitung, batu belimbing di Toboali, dan sejumlah destinasi wisata lainnya memiliki informasi geologi yang perlu disampaikan kepada masyarakat maupun wisatawan sebagai nilai tambah.

Tak heran, Bangka Belitung kaya akan potensi geowisata, yakni jenis pariwisata yang memanfaatkan aspek geologi seperti batuan, fosil, bentang alam, dan aspek geologi lainnya. Di sisi lain, geowisata juga berpotensi meningkatkan pendapatan daerah dan negara selain dari pertambangan.

Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi (P2MI) di Kepulauan Bangka Belitung untuk menggeliatkan potensi geowisata di sana. Kegiatan diawali dengan Focus Grup Discussion (FGD) bertajuk “Menggali Potensi Geowisata Kepulauan Bangka Belitung” yang digelar di Graha PT Timah, Kamis, 5 September 2024.

Baca Juga: Happy Ferdiansyah, Stop Pelihara Burung Liar!

Kepala Program Studi Program Master dan Doktor Teknik Geologi ITB Mirzam Abdurrachman mengatakan, sebanyak 23 dosen ITB dari berbagai kelompok keilmuan melakukan penelitian ke geosite dan berdiskusi dengan mahasiswa dan pelajar selama empat hari. Tujuannya untuk memberi informasi lebih pada sektor geowisata di Pulau Bangka agar daya tarik geowisata semakin meningkat.

“Diharapkan kehadiran para dosen tersebut dapat melengkapi dan menceritakan kembali serta menyampaikan informasi geologi dalam bahasa sederhana. Informasi geologi sederhana akan menambah daya tarik, juga kepuasan kepada konsumen maupun pengunjung karena mendapatkan sesuatu yang lebih daripada wisata yang biasanya,” jelas Mirzam, Jumat, 6 Agustus 2024.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kepulauan Bangka Belitungpenambangan timahpotensi geowisataTeknik Geologi ITB

Editor

Next Post
Salah satu prosesi adat Erau di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Foto djkn.kemenkeu.go.id.

Menggali Cerita Rakyat di Wilayah IKN untuk Jaga Kontinuitas Budaya Asal

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media