Wanaloka.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyusun Pedoman Pengembangan Destinasi Pariwisata Aman Bencana. Pedoman itu merupakan upaya mitigasi kondisi darurat yang menjadi salah satu prioritas pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan salah satu strategi yang diusung adalah penguatan dan peningkatan ketahanan (resiliensi) destinasi pariwisata terhadap potensi bencana alam dan non alam. Baik melalui kegiatan mitigasi dan kesiapan bencana dalam lingkup manajemen krisis pariwisata serta sinergi program antar kementerian atau lembaga.
“Kami sebagai regulator terus berupaya menangani krisis tersebut untuk bangkit lebih cepat, pulih lebih kuat,” ujar Sandiaga saat The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada 6 Maret 2023.
Baca Juga: Global Climate Strike 2023 Tuntut Krisis Iklim Jadi Prioritas Agenda Pemilu 2024
Ia menambahkan, tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan tetapi menjadi salah satu tahun titik balik kebangkitan sektor pariwisata pascapandemi. Pandemi telah memberikan pelajaran bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang “dihantui” oleh krisis dan bencana karena sangat mudah dipengaruhi oleh perubahan-perubahan maupun kejadian-kejadian di sekelilingnya.
“Dan krisis kepariwisataan ini misalnya dapat terjadi karena faktor alam maupun non-alam,” imbuh Sandiaga.
Upaya meminimalisir dampak bencana serta meningkatkan keamanan dan keselamatan telah dilakukan pada 2022. Salah satunya dengan kolaborasi Kemenparekraf dengan Prof. Fatma Lestari selaku Kepala Disaster Risk Reduction UI (DRRC UI) dan tim DRRC UI melalui program matching fund Kedaireka dalam kegiatan Pembinaan CHSE dan Kebencanaan untuk menuju Desa Wisata berkelas dunia.
Baca Juga: Longsor Natuna 42 Orang Hilang, Kepala BNPB Tunda Perjalanan ke Lokasi Bencana
Discussion about this post