Diakui Yuni, sejauh ini produk Kemurai masih jauh dari kata selesai. Produk ini masih harus melewati beberapa tahapan, seperti pengujian waktu penguraian. Selain itu, mereka juga mengupayakan pengetesan formulasi lain pada produk Kemurai yang dikombinasikan dengan bahan alam lainnya.
“Kami juga harus menekan biaya produk sehingga harganya tidak jauh berbeda dengan plastik konvensional sehingga kelak masyarakat tidak kesusahan saat beralih ke Kemurai,” jelas dia.
Dengan proses Kemurai yang masih panjang, Yuni berharap Kemurai dapat bersinergi bersama mitra industri yang memiliki inovasi sejalan sehingga dapat dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat luas.
Baca Juga: HKAN 2024 di Boyolali, Menteri Siti Serukan Cetak Generasi Muda Cinta Lingkungan
“Harapannya, dapat mempercepat hilirisasi plastik kemasan berbasis polipropilen termodifikasi yang terdegradasi lebih cepat dibandingkan dengan plastik konvensional. Jadi diharapkan dapat memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi lingkungan,” imbuh dia.
Riset produk plastik mudah teriritasi di alam ini mendapat pendanaan skema Matching Fund Kedai Reka dari peserta Program Dana Padanan (PDP) Kemendikbud Ristek tahun 2023 yang telah dikurasi. Riset ini juga bekerja sama dengan Research & Technology Innovation (RTI) PT Pertamina. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post