Baca Juga: Gunung Ibu Erupsi, Gunung Marapi Jadi Waspada
“Ketebalan es sudah menyusut signifikan dari hasil pengukuran BMKG sebelumnya, yaitu 32 meter pada tahun 2010 dan 5,6 meter saat November 2015 – Mei 2016,” ungkap dia.
Upaya monitoring gletser di Papua ini sudah dilakukan sejak tahun 2010 bekerja sama dengan PT. Freeport Indonesia. Tim ini memasang stake berupa beberapa potongan pipa yang disambungkan dengan tali, kemudian dimonitor secara berkala.
Baca Juga: Eksplorasi Rafflesia Terkecil hingga Burung Enggang di TWA Danau Sicike cike
Berapa potongan pipa yang sudah terekspos ke permukaan untuk menandakan luasan dan ketebalan es yang sudah mengilang. Tahun 2010 hingga 2017 monitoring dilakukan secara langsung hingga Puncak Sudirman. Namun setelah 2017 monitoring dilakukan secara visual melalui udara dengan flyover karena akses untuk sampai ke puncak sudah tidak memungkinkan.
Adanya monitoring ini, BMKG menunjukan bukti nyata pemanasan global telah terjadi dan berpotensi mengancam ikon berharga milik Indonesia, yaitu ‘salju abadi’. BMKG menyatakan berkomitmen untuk mengawal dan mendokumentasikan jelang kepunahan salju abadi masa yang akan datang. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post