Wanaloka.com – Gunung Ibu yang berada di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara kembali meletus, Minggu, 1 Desember 2024 hingga Senin, 2 Desember 2024. Tercatat ada 10 kali letusan pada Minggu mulai pukul 00:55 WIT hingga pukul 22.29 WIT. Sementara erupsi Senin ini hingga pukul 22.32 WIT sudah berlangsung 22 kali. Erupsi Senin ini dimulai pukul 01.58 WIT.
Berdasarkan data Magma Indonesia, erupsi Gunung Ibu pada Senin ini, pukul 22:32 WIT dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak (sekitar 1925 meter di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 78 detik.
Sementara erupsi pada Minggu, 1 Desember 2024, pukul 00:55 WIT dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1000 meter di atas puncak (sekitar 2325 meter di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 70 detik.
Baca Juga: Eksplorasi Rafflesia Terkecil hingga Burung Enggang di TWA Danau Sicike cike
Per 1 Desember 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengubah jarak rekomendasi aman Gunung Ibu menjadi 4 km. namun penduduk yang berada di luar radius 4 km dan berada di luar sektoral 5,5 km diminta tetap meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari pemda setempat.
Selama periode pengamatan 1 – 30 November 2024 (30 hari), PVMBG mencatat Gunung Ibu mengalami 2.577 kali Gempa Letusan / Erupsi, 409 kali Gempa Guguran, 2.644 kali Gempa Hembusan, 16 kali Gempa Tornilo, 15.116 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 1.260 Gempa Vulkanik Dalam, 7 kali Gempa Teknik Lokal, 438 kali Gempa Tektonik Jauh dan 3 kali Gempa Getaran Banjir.
Aktivitas kegempaan Gunung Ibu didominasi oleh Gempa Vulkanik Dangkal, Gempa Letusan / Erupsi dan Gempa Hembusan yang mengindikasikan suplai magma di kedalaman dangkal dan aktivitas pelepasan energi.
Baca Juga: Nervilia punctata, Anggrek Penyambut Hujan di Tambora
“Kenaikan aktivitas vulkanik pada Gunung Ibu dapat memicu erupsi dengan peningkatan ketinggian kolom erupsi,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta kemarin, Minggu, 1 Desember 2024.
Gunung api bertipe strato ini masih berstatus aktivitas vulkanik level III atau SIAGA. Berdasarkan pantauan pos Pengamatan Gunung Api yang berada di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, kolom erupsi tidak teramati, sedangkan sinar api teramati dengan tinggi 700 meter. Letusan terekam pada instrumen seismogram dengan durasi sekitar 2 menit 31 detik.
Berikut ini rekomendasi setelah adanya perluasan jarak radius berbahaya pada Gunung Ibu yang kembali meletus pada Minggu malam.
Baca Juga: BMKG dan Kementerian PU Bahas Antisipasi Gempa Megathrust hingga Cuaca Ekstrem Libur Nataru
Pertama, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diimbau tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati gunung di dalam radius 4 km dan sektoral 5,5 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung.
Kedua, jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Ketiga, penduduk di luar radius 4 km dan berada di luar sektoral 5,5 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari pemerintah daerah.
Baca Juga: Pengelola dan Pegiat Wisata Pendakian Mesti Punya Keterampilan Medis
Keempat, masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap mewaspadai potensi laharan di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak gunung, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak. Penumpukan material vulkanik di puncak gunung, laharan yang berpotensi terjadi juga semakin besar.
Kelima, masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi, dan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Maluku Utara dan BPBD Halmahera Barat.
Keenam, seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia atau pun laman resmi pemerintah.
Discussion about this post