Wanaloka.com – Sedimentasi yang terjadi di kawasan pesisir Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah disebut menjadi salah satu tantangan utama bagi ekosistem laut dan aktivitas nelayan. Akumulasi sedimentasi di laut menyebabkan turunnya kualitas ekosistem pesisir, sehingga menghambat aktivitas nelayan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim pemanfaatan hasil sedimentasi di perairan Morodemak menjadi langkah strategis untuk menyokong kehidupan masyarakat pesisir. Antara lain untuk mencegah abrasi di perkampungan nelayan, pendangkalan alur kapal, hingga perbaikan kualitas ekosistem pesisir.
“Pengelolaan sedimentasi untuk meningkatkan daya dukung dan daya tampung ekosistem pesisir,” ujar Plt. Direktur Perencanaan Ruang Laut Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Perikanan KKP, Suharyanto.
Baca Juga: Status Gunung Api Iya Waspada, Letusan Bisa Akibatkan Longsoran ke Laut
Ia menyebut pengelolaan sedimentasi tidak hanya berfokus pada pembersihan, tetapi juga pada upaya meminimalisir dampak jangka panjang sedimentasi itu sendiri. Pengelolaan sedimentasi secara efektif juga dapat meningkatkan hasil tangkapan. Sebab jalur pelayaran perikanan menjadi lebih aman, sehingga para nelayan tidak perlu khawatir kapal mereka terjebak di perairan dangkal akibat sedimentasi.
“Kami berharap, langkah ini bisa diadopsi dan menjadi contoh bagi daerah-daerah pesisir lainnya di Indonesia,” kata dia.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Prof. Denny Nugroho Sugianto juga berpandangan, pemanfaatan hasil sedimentasi menjadi langkah kunci dalam rehabilitasi ekosistem pesisir di Morodemak yang telah mengalami penurunan.
Baca Juga: Sedimentasi Laut Perairan Morodemak Dimanfaatkan dengan Alasan Rehabilitasi
Discussion about this post