Senin, 30 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

KKP Genjot Ekspor Ikan, Pakar Ingatkan Stok Ikan Laut Terdampak Perubahan Iklim

Sabtu, 26 April 2025
A A
Ikan tuna. Foto Dok.KKP.

Ikan tuna. Foto Dok.KKP.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Indonesia kaya akan sumber daya pesisir, seperti terumbu karang, lamun, dan pantai, yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, sektor ini juga menghadapi tantangan besar, termasuk perubahan iklim. Bahkan perubahan iklim turut mempengaruhi ekosistem laut dan stok ikan di lautan.

“Perubahan iklim dapat mengganggu ketahanan dan hasil tangkapan ikan, serta memengaruhi komunitas pesisir, karena dapat menurunkan produktivitas perairan,” kata Pakar IPB University Bidang Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim, Perdinan dalam Webinar Tani dan Nelayan Center (TNC) Talks 10.

Dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) IPB University ini mengatakan, salah satu dampak perubahan iklim bagi ekosistem laut adalah penurunan kadar klorofil A yang berperan penting dalam kelimpahan ikan.

Baca juga: Habis Kebocoran Gas, Terbitlah Semburan Lumpur Panas di Geothermal Sorik Marapi

Penting ada pemahaman tentang perubahan pola cuaca, seperti fenomena El Niño dan La Niña. Fenomena alam ini dapat mempengaruhi pergerakan ikan ke perairan yang lebih dalam dan menjauh dari pantai.

Perdinan menekankan kebijakan yang mendukung kelestarian sumber daya laut dan pengelolaan yang berkelanjutan penting diterapkan. Salah satu upaya yang sedang dijalankan adalah Payment for Ecosystem Services, yang memungkinkan nelayan mendapatkan insentif dari pengelolaan ekosistem pesisir secara berkelanjutan.

“Jadi penting bagi kita memiliki informasi yang akurat tentang jumlah stok ikan dan kondisi ekosistem laut. Dengan kebijakan yang tepat, kita dapat memanfaatkan perubahan iklim untuk mendukung sektor perikanan dan mengembangkan industri turunan dari produk perikanan,” papar dia.

Baca juga: Agung Baskoro, Memotret Masyarakat Adat Halmahera yang Terpinggirkan Tambang Nikel

Salah satu nelayan kecil di Maluku, La Tohia menyampaikan keluhannya terkait kesenjangan yang masih mesti dihadapi nelayan di wilayahnya, salah satunya terkait bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

“Keterbatasan akses BBM bersubsidi sangat memengaruhi keberlangsungan usaha penangkapan ikan nelayan kecil,” kata La Tohiba.

Dengan ukuran kapal satu gross ton (GT), para nelayan harus berlayar jauh demi mendapatkan tangkapan yang layak. Sementara kebijakan pemerintah terkait BBM bersubsidi dianggap belum mengakomodasi kebutuhan riil di lapangan.

Baca juga: BMKG Lakukan Pengembangan Radar Cuaca Nonpolarimetrik

“Kami sering kali harus mencari ikan di zona tangkap yang jaraknya bisa mencapai 30 hingga 40 mil laut. Sementara untuk mendapatkan insentif atau nilai jual yang layak, kebijakan pemerintah menetapkan ukuran tangkapan di atas 12 GT. Ini tentu tidak sesuai dengan realitas kami di lapangan,” aku dia.

La Tohia berharap pemerintah dapat menyusun kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak pada nelayan kecil. Terutama di wilayah-wilayah kepulauan seperti Maluku, yang memiliki karakteristik geografis dan tantangan logistik yang berbeda dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: ekspor ikanFakultas MIPA IPB UniversityKKPperubahan iklimsumber daya laut

Editor

Next Post
Ilustrasi TPA open dumping. Foto khoinguyenfoto/pixabay.com.

Atasi Masalah Sampah, Kampus Libatkan Mahasiswa dan Pemerintah Ajak Tentara

Discussion about this post

TERKINI

  • Gunung Rinjani. Foto Dok. Kemenpar.Belajar dari Kasus Juliana, Operator hingga Pendaki Harus Patuhi SOP Pendakian Ekstrem Gunung Rinjani
    In Traveling
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Ilustrasi badai dilautan. Foto dexmac/pixabay.comCuaca Ekstrem Intai Sepekan Depan, Waspada Liburan ke Puncak hingga Labuan Bajo
    In News
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media