Wanaloka.com – Meningkatnya intensitas bencana hidrometeorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendorong percepatan pengembangan radar cuaca nonpolarimetrik sebagai solusi teknologi yang dapat memperkuat jaringan pengamatan cuaca nasional.
Plt Kepala Pusat Standardisasi Instrumen MKG, Rahmat Triyono mengatakan bahwa riset radar cuaca nonpolarimetrik ini telah dimulai sejak tahun 2020, dan kini telah mendekati Technology Readiness Level (TRL) atau Tingkat Kesiapan Teknologi level 7.
“Fokus utama ke depan adalah menyelesaikan proses sertifikasi, termasuk Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan sertifikasi sistem. Target di tahap ketiga ini adalah menjadikan sistem radar berjalan secara utuh, konsisten, dan siap dioperasionalkan,” kata Rahmat.
Baca Juga: Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati UGM yang Pertama di Asia
Hal ini disampaikan Rahmat dalam Focus Group Discussion (FGD), merupakan bagian dari program Riset Inovasi Produktif (RISPRO) pada Kamis, 24 April 2025, yang dibuka Plt Sekretaris Utama BMKG, Guswanto. Riset ini didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
FGD turut dihadiri oleh Direktur Meteorologi Publik BMKG, Kepala Biro SDM BMKG, Kepala UPT BMKG di wilayah Yogyakarta, Tim riset dari BRIN dan BMKG, serta mitra industri. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengulas kemajuan riset radar cuaca nonpolarimetrik dan menyusun strategi keberlanjutan pengembangannya.
Guswanto menekankan pentingnya dokumentasi menyeluruh terhadap seluruh proses riset.
“Setiap capaian maupun kendala dalam proses riset ini harus terdokumentasi dengan baik,” jelasnya.
Baca Juga: Dulu Penambang, Kini Berperan dalam Konservasi Kawasan Karst Gunung Sewu
Ia juga mengapresiasi kinerja tim periset yang dinilai telah menunjukkan hasil memuaskan. Radar ini diharapkan dapat melengkapi jaringan pengamatan radar cuaca BMKG dalam mendukung pencapaian Rencana Strategis (Renstra) BMKG 2025–2030.
Kegiatan ini memasuki tahun ketiga pelaksanaannya dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan sistem peringatan dini di Indonesia.
Discussion about this post