Baca Juga: BNPB Petakan Titik Potensi Bencana Susulan Galodo di Tanah Datar
Bencana longsor Pegunungan Arfak terjadi pada Minggu malam, 26 Mei 2024, di Kampung Mitiede, Distrik Minyawbouw. Selain menewaskan empat warga Kampung Mitiede, bencana alam di Pegunungan Arfak menyebabkan enam unit rumah mengalami rusak berat, tertimbun material longsor.
Selain itu, longsor juga mengakibatkan terputusnya akses jalan di Kampung Mitiede. Sebagai upaya penanganan darurat, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Arfak, BPBD Provinsi Papua Barat, Basarnas, dan TNI-Polri melakukan evakuasi dengan mengerahkan sejumlah peralatan SAR serta melakukan kaji cepat dampak bencana.
Muhari menegaskan, meski demikian operasi pencarian dihentikan, tim gabungan masih berada di lokasi guna melakukan upaya percepatan penanganan dan mengantisipasi adanya potensi longsor susulan.
Baca Juga: Penyuara Kerusakan Lingkungan Kembali Dibungkam, Trio Penjaga Hutan Mangrove Langkat Dibui
Prakiraan cuaca BMKG dua hari kedepan, hingga 30 Mei 2024, wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.
BNPB mengimbau masyarakat mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan. Apabila terjadi hujan lebat hingga jarak pandang berkurang dari 100 meter dalam durasi tiga jam lebih, Muhari menyarankan agar masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman, khususnya bagi yang tinggal di daerah lereng tebing maupun bantaran sungai. [WLC01]
Discussion about this post