Wanaloka.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi 18 penyelenggara negara (PN) yang sudah 100 persen menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode tahun pelaporan 2021. Penyampaian LHKPN oleh penyelenggara negara periode 2021, telah dimulai sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Maret 2022.
Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding mengatakan, para penyelenggara negara atau wajib lapor (WL) cukup melakukan pengisian dan penyampaian laporan kekayaannya secara elektronik melalui situs elhkpn.kpk.go.id.
“KPK mengimbau agar kewajiban itu dapat dilakukan sebelum batas waktu 31 Maret 2022,” kata Ipi Mryati Kuding dalam siaran pers yang diterima Wanaloka.com, pada Senin 17 Januari 2022.
Baca Juga: Ingin Berat Badan Ideal dan Sehat? Jangan Tiru Cara Diet Orang Lain
Meskipun batas waktu yang ditetapkan untuk penyampaian LHKPN tahun pelaporan masih lama, Ipi mengungkapkan, KPK mengapresiasi 18 instansi yang telah 100 persen melaporkan LHKPN.
“Per-tanggal 14 Januari 2022 berdasarkan aplikasi e-LHKPN, KPK mencatat 6 pemerintah kabupaten/kota yang telah 100 persen lapor, yaitu Pemkab Tapanuli Selatan dengan total 680 wajib lapor, Pemkab Brebes 240 wajib lapor, Pemkab Boyolali 239 wajib lapor, Pemkot Prabumulih 195 wajib lapor, Pemkab Bolaang Mongondow Selatan 143 wajib lapor, dan Pemkab Majene 140 wajib lapor,” kata Ipi.
Baca Juga: Penanganan Dampak Gempa Banten, Kepala BNPB Prioritas Keselamatan Masyarakat dan Akurasi Pendataan
KPK menerima penyampaian LHKPN tahun pelaporan 2021 dari 7 DPRD kabupaten/kota, yaitu DPRD Kabupaten Brebes 49 wajib lapor, DPRD Kabupaten Boyolali 45 wajib lapor, DPRD Kota Prabumulih 25 wajib lapor, DPRD Kabupaten Barru 25 wajib lapor, DPRD Kabupaten Malaka 25 wajib lapor, DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 20 wajib lapor, dan DPRD Kabupaten Pulau Morotai 20 wajib lapor.
Discussion about this post