“Sedangkan di kecamatan lain, seperti Hunitetu, Kairatu, Kairatu Barat, Kairatu Timur, Seram Barat, Taniwel dan Taniwel Timur, wilayah tersebut berada pada potensi menengah hingga tinggi,” ungkap Muhari.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana susulan.
Baca Juga: BMKG Ungkap Ada Penambahan 292 Zona Musim di Indonesia
“Berdasarkan prakiraan cuaca pada esok hari, Sabtu, 6 Agustus 2022, , wilayah Huamual berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga berat. Potensi hujan ringan hingga sedang masih berpeluang hingga Minggu, 7 Agustus 2022,” imbuh Muhari.
Mengenal Likuifaksi
Ahli Geologi ITB, Dr.Eng. Imam Achmad Sadisun menjelaskan, fenomena likuifaksi, banyak menyebut tanah bergerak, secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan material yang padat (solid), berubah karakternya seperti cairan (liquid) akibat kejadian gempa.
Likuifaksi hanya bisa terjadi pada tanah yang jenuh air (saturated). Air tersebut terdapat di antara pori-pori tanah dan membentuk apa yang seringkali dikenal sebagai tekanan air pori. Dalam hal ini, tanah yang berpotensi likuifaksi umumnya tersusun atas material yang didominasi oleh ukuran pasir.
Baca Juga: Bangkai Paus Sperma Dibedah Langsung di Pesisir Banyuwangi
Jika posisi tanah ini berada di suatu kemiringan, tanah dapat bergerak menuju bagian bawah lereng secara gravitasional, seakan dapat berjalan dengan sendirinya. Sehingga benda yang berada di atasnya, seperti rumah, tiang listrik, pohon, dan lain sebagainya ikut terbawa.
“Secara lebih spesifik, kejadian ini disebut sebagai aliran akibat likuifaksi (flow liquefaction). Efek dari likuifaksi juga kadang-kadang berbeda kalau kekuatan gesek tanahnya belum terlampaui, tekanan air pori yang naik cukup kuat, hanya mengakibatkan retakan-retakan di tanah tersebut. Dan dari retakan-retakan itu akan muncul air yang membawa material pasir,” kata Imam, dikutip dari laman itb.ac.id.
Baca Juga: I Gede Wenten: Integrasi Teknologi dan Seni akan Menjadi Sesuatu
Dikatakannya, potensi likuifaksi pada suatu tempat bisa diidentifikasi, bahkan bisa dihitung. Secara sederhana, dari jenis tanahnya saja yang umumnya berupa pasir, sampai dengan pendekatan analitik kuantitatif, dengan menghitung indeks potensi likuifaksi. Secara umum likuifaksi terjadi pada wilayah yang rawan gempa, muka air tanah dangkal dan tanahnya kurang terkonsolidasi dengan baik. [WLC01]
Discussion about this post