“Masyarakat yang ada di daerah bencana, yang memang di daerah longsor itu sudah tidak layak tinggal di situ, itu akan direlokasi. Untuk sementara ada 18 KK di situ kemudian juga ada beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi ini pun akan direlokasi,” katanya.
Pemerintah Kota Bogor, sebut Suharyanto, telah menyiapkan lahan relokasi di daerah Pamoyanan.
“Ini dalam proses perencanaan dan persiapan, tanahnya begitu siap nanti, BNPB bekerja sama dengan PUPR akan membangun rumah relokasi untuk satu keluarga satu rumah,” kata Suharyanto.
Baca Juga: Ini Informasi Riset yang Dihasilkan dari Pusat Studi Kebumian UGM
Dalam peninjauan ke lokasi longsor Kampung Sirna Sari, Kepala BNPB secara simbolis menyerahkan kepada Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim berupa bantuan Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp500 juta, logistik dan peralatan berupa tenda pengungsi 1 unit, matras 250 lembar, selimut 250 buah, sembako 100 paket dan hygene kit 100 paket.
Baca Juga: Solusi Palsu Krisis Iklim Membuat Beban Perempuan Kian Berat
Kepala BNPB berpesan, bantuan DSP tersebut dapat digunakan untuk percepatan proses pencarian, pertolongan dan evakuasi empat warga yang masih tertimbun material longsoran.
“BNPB membantu dana operasional dan logistik langsung sehingga proses pencarian masyarakat yang masih tertimbun termasuk untuk pengurusan pengungsi, evakuasi dan segala macam selama tanggap darurat dua minggu ini ditanggung oleh Pemerintah Pusat melalui BNPB,” imbuh Suharyanto. [WLC01]
Discussion about this post