Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Lonjakan Sampah Plastik Diprediksi Jadi 38,42 Persen pada 2050

Selasa, 8 Oktober 2024
A A
Ilustrasi sampah plastik. Foto RitaE/pixabay.com.

Ilustrasi sampah plastik. Foto RitaE/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2023, jumlah timbulan sampah mencapai 38,6 juta ton dari 365 kabupaten/kota. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 64,6 juta ton apabila seluruh 514 kabupaten/kota melaporkan. Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah yang semakin kompleks.

“Itulah jumlah sampah di Indonesia yang harus kami atasi bersama. Baik sebagai individu maupun dari para produsen,” ujar Direktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Rahmawati dalam acara Pemberian Apresiasi atas Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah Tahun 2024 di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024.

Vivien mengklaim pemerintah Indonesia terus mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah dari metode kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan sampah dari sumber. Ditambah penerapan prinsip ekonomi sirkular serta tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR).

Baca Juga: Masyarakat Pesisir Bahas Keberlanjutan Kelestarian Ekosistem Pesisir Rezim Baru

Sebab tanpa tindakan luar biasa, diperkirakan komposisi sampah plastik akan melonjak dari 19,21 persen pada 2023 menjadi 38,42 persen pada 2050. Peningkatan itu berpotensi mencemari ekosistem dan mengancam kesehatan manusia.

Untuk mengatasinya, menurut Vivien perlu sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Juga tanggung jawab individu dan produsen, karena ada slogan pemerintah, yakni “Sampahku adalah Tangggungjawabku”. Artinya, sampah yang dihasilkan menjadi tanggungjawab diri sendiri.

“Saya minta tolong kepada para produsen yang masih memproduksi barang menggunakan wadah, tolong kami dibantu untuk bisa mengurangi sampah, menarik kembali sampah, mendesain ulang kemasan,” tegas Vivien.

Baca Juga: Pri Utami, Pemanfaatan Energi Geothermal Masih 11 Persen dari Total Potensi 40 Persen di Indonesia

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: peta jalan pengurangan sampahsampah plastikSistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasionalwaste to resource

Editor

Next Post
Gelaran Konsorsum Gempa Bumi dan Tsunami di Jakarta, 8 Oktober 2024. Foto BMKG.

Para Ahli Evaluasi InaTEWS untuk Hadapi Potensi Gempa Megathrust

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media