Minggu, 22 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Lonjakan Sampah Plastik Diprediksi Jadi 38,42 Persen pada 2050

Selasa, 8 Oktober 2024
A A
Ilustrasi sampah plastik. Foto RitaE/pixabay.com.

Ilustrasi sampah plastik. Foto RitaE/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2023, jumlah timbulan sampah mencapai 38,6 juta ton dari 365 kabupaten/kota. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 64,6 juta ton apabila seluruh 514 kabupaten/kota melaporkan. Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah yang semakin kompleks.

“Itulah jumlah sampah di Indonesia yang harus kami atasi bersama. Baik sebagai individu maupun dari para produsen,” ujar Direktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Rahmawati dalam acara Pemberian Apresiasi atas Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah Tahun 2024 di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024.

Vivien mengklaim pemerintah Indonesia terus mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah dari metode kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan sampah dari sumber. Ditambah penerapan prinsip ekonomi sirkular serta tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR).

Baca Juga: Masyarakat Pesisir Bahas Keberlanjutan Kelestarian Ekosistem Pesisir Rezim Baru

Sebab tanpa tindakan luar biasa, diperkirakan komposisi sampah plastik akan melonjak dari 19,21 persen pada 2023 menjadi 38,42 persen pada 2050. Peningkatan itu berpotensi mencemari ekosistem dan mengancam kesehatan manusia.

Untuk mengatasinya, menurut Vivien perlu sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Juga tanggung jawab individu dan produsen, karena ada slogan pemerintah, yakni “Sampahku adalah Tangggungjawabku”. Artinya, sampah yang dihasilkan menjadi tanggungjawab diri sendiri.

“Saya minta tolong kepada para produsen yang masih memproduksi barang menggunakan wadah, tolong kami dibantu untuk bisa mengurangi sampah, menarik kembali sampah, mendesain ulang kemasan,” tegas Vivien.

Baca Juga: Pri Utami, Pemanfaatan Energi Geothermal Masih 11 Persen dari Total Potensi 40 Persen di Indonesia

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: peta jalan pengurangan sampahsampah plastikSistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasionalwaste to resource

Editor

Next Post
Gelaran Konsorsum Gempa Bumi dan Tsunami di Jakarta, 8 Oktober 2024. Foto BMKG.

Para Ahli Evaluasi InaTEWS untuk Hadapi Potensi Gempa Megathrust

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Cherax igli, salah satu lobster baru temuan tim peneliti Fakultas Biologi UGM. Foto Dok. Christian Lukhaup.Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    In Rehat
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Ilustrasi pertambangan di pulau kecil. Foto Dok. KKP.Ada Izin Tambang di Pulau Kecil Citlim di Kepulauan Riau
    In News
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media